Sabtu 08 Feb 2020 13:58 WIB

Hal-Hal yang Perlu Disiapkan Sebelum Mengadopsi Anak

Ada banyak alasan pasangan memilih untuk mengadopsi anak

Rep: Desy Susilawati/ Red: Christiyaningsih
Ada banyak alasan pasangan memilih untuk mengadopsi anak. (ilustrasi)
Foto: Republika/Prayogi
Ada banyak alasan pasangan memilih untuk mengadopsi anak. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Ada banyak alasan pasangan memilih untuk mengadopsi anak. Di Indonesia, beberapa alasan yang kerap ditemukan adalah karena pasangan tidak kunjung dikaruniai anak, ingin menambah anak kedua, sebagai 'pancingan' supaya bisa cepat hamil, serta tidak tega melihat anak dari keluarga jauh atau tetangganya terlantar.

Menurut psikolog Sali Rahadi Asih, pasangan suami istri memang harus memiliki niat yang kuat sebelum memutuskan untuk mengadopsi anak. Menurutnya persiapan psikologis amat penting. Persiapan ini adalah bagaimana pasangan suami istri sudah siap menjadi orang tua.

Baca Juga

"Intinya, suami dan istri harus sepakat apa alasan mereka untuk mengadopsi anak,” ujar dosen bidang studi psikologi klinis itu lewat siaran pers yang diterima Republika.

Jika hanya salah seorang yang ingin mengadopsi anak padahal pasangannya tidak terlalu menginginkannya, sebaiknya pikirkan kembali keinginan tersebut. Pasalnya bila tetap dilakukan, hal itu dapat menimbulkan konflik di kemudian hari.

Jika sudah mantap, maka pasangan perlu memberi tahu kepada keluarga besar terkait keputusan besar ini. Sangat mungkin keluarga besar akan bertanya. Akan tetapi tujuan mereka sebenarnya butuh diyakinkan apakah pasangan tersebut tahu apa yang dilakukan dan bisa mempertanggungjawabkan alasannya.

Namun jika pasangan memiliki niat yang mantap, kemungkinan besar keluarga akan setuju. Lalu apakah benar stigma terkait kedekatan antara orang tua dan anak kandung akan berbeda dengan antara orang tua dan anak adopsi? Sali menuturkan pada beberapa kasus bisa sama atau berbeda.

“Attachment (kedekatan) itu harus dipupuk. Tidak hanya dengan anak adopsi, dengan anak kandung pun harus dipupuk. Dalam artian pada saat anak memang butuh sesuatu, orang tuanya bisa menyediakannya,” jelas Sali.

Kebutuhan psikologis, primer, dan rasa aman harus diberikan oleh orang tua. Anak adopsi pun harus diberikan pemahaman bahwa sekarang ini ia dan orang tuanya menjadi satu keluarga yang saling menyayangi, bertanggung jawab akan satu sama lain, dan bisa bergantung dengan orang tuanya.

“Saya bertemu beberapa kasus beberapa orang tua sudah memiliki anak, lalu setelah beberapa lama mengangkat anak. Kebetulan anak yang diangkat jauh lebih penurut. Jadi orang tua lebih dekat dengan anak adopsinya,” tambah Sali.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement