Kamis 06 Feb 2020 07:39 WIB

Bill Gates Sumbang 100 Juta Dolar AS untuk Penelitian Corona

Bill Gates Sumbang 100 Juta Dolar AS bantu penelitian vaksin corona.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Nora Azizah
Bill Gates Sumbang 100 Juta Dolar AS untuk Penelitian Corona.
Foto: EPA
Bill Gates Sumbang 100 Juta Dolar AS untuk Penelitian Corona.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Bill dan Melinda Gates menyumbangkan dana bantuan sebesar 100 juta dolar Amerika Serikat (AS) untuk penelitian vaksin virus corona. Hal itu diumumkan sebagai bagian dari permintaan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang mengatakan butuh 675 juta dolar AS dalam kontribusi global untuk memerangi penyebaran penyakit.

"Respons ini harus dipandu oleh sains, bukan ketakutan, dan harus dibangun di atas langkah-langkah yang telah diambil Organisasi Kesehatan Dunia hingga saat ini," kata CEO Gates Foundation Mark Suzman dalam sebuah pernyataan dikutip laman Forbes, Kamis (6/2).

Baca Juga

Sementara itu, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, Jumlah kasus tertinggi dilaporkan dalam 24 jam dengan jumlah total infeksi melampaui 24 ribu kasus. Meskipun terjadi lonjakan jumlah pasien, Ghebreyesus mengatakan terdapat jendela peluang untuk mengendalikan wabah ini.

 

WHO berniat menggunakan 675 juta dolar AS yang diminta untuk rencana respons tiga bulan. Sebesar 60 juta dolar AS dialokasikan untuk mendanai operasi, sementara sisanya akan digunakan untuk negara-negara berisiko dengan sistem perawatan kesehatan yang kurang kuat.

"675 juta dolar AS adalah uang yang banyak, tetapi jauh lebih sedikit daripada tagihan yang akan kita hadapi jika kita tidak berinvestasi dalam kesiapsiagaan pada peluang yang kita miliki kini," kata Ghebreyesus.

Diketahui, lebih dari 24 ribu orang dipastikan telah terinfeksi virus korona, sementara lebih dari 490 telah meninggal dunia. Meski kebanyakan kematian berada di Cina, dua negara telah melaporkan kematian di masing-masing negara.

AS mengkonfirmasi 11 kasus virus korona baru, dan penerbangan dari Cina dialihkan ke 11 bandara Amerika yang menyaring para pelancong tersebut. Virus juga telah menyebar ke hampir 30 negara dan berdampak pada pariwisata dan perjalanan lokal.

Beberapa kapal pesiar telah dikarantina setelah penumpang menjalani tes untuk virus tersebut. Negara Makau, yang dianggap sebagai ibukota judi dunia, menutup bisnis kasino pada Selasa sebagai tanggapan terhadap wabah tersebut, yang telah membuat 10 orang sakit di sana. Beberapa negara, termasuk AS, menolak masuk pengunjung dari Wuhan, dan menyarankan agar tidak bepergian ke China.

Sementara beberapa maskapai internasional telah menangguhkan penerbangan ke Cina. Jutaan orang di daratan Cina telah dikunci sejak liburan Tahun Baru Imlek berakhir 25 Januari 2020, sementara kembalinya rutinitas pasca-liburan terganggu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement