Rabu 29 Jan 2020 14:14 WIB

Jangan Ambil Keputusan dengan Perut Kosong

Peneliti dari University of Dundee sarankan jangan buat keputusan saat perut kosong.

Rep: Farah Noersativa/ Red: Reiny Dwinanda
Saat perut kosong, orang cenderung membuat keputusan yang buruk. (Ilustrasi)
Foto: Republika/Prayogi
Saat perut kosong, orang cenderung membuat keputusan yang buruk. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Membuat keputusan besar tentu membutuhkan energi yang banyak dan pemikiran yang sangat matang. Jika perut kosong, maka pikiran pun tak bisa fokus sehingga tak bisa membuat keputusan yang baik.

Misalnya saja, ketika kita tengah berbelanja dalam keadaan perut kosong. Bisa-bisa, kita mengambil keputusan yang salah sehingga membuat kantong pun menjadi jebol.

Baca Juga

Dilansir laman Times of India, (29/1), ada beberapa hal yang menjadi alasan mengapa kita harus menghindari mengambil keputusan besar saat kelaparan.  Menurut penelitian yang dilakukan di Departemen Psikologi University of Dundee di Skotlandia, orang-orang kurang puas ketika mereka lapar.

Para peneliti melakukan pengujian kepada sebanyak 50 orang. Tiap responden diuji sebanyak dua kali, yakni setelah makan normal dan saat perut kosong. Mereka ditawari berbagai jenis hadiah, seperti makanan, uang, dan unduhan lagu.

Para peneliti menemukan, ketika orang lapar, mereka menerima hadiah yang lebih kecil. Ini menunjukkan bahwa seseorang lebih cenderung mengambil keputusan buruk ketika mereka kelaparan.

Sementara itu, terkait dengan pengambilan keputusan, sebuah penelitian lain yang dilakukan oleh tim peneliti di Universitas Cambridge di Inggris menemukan serotonin memainkan peran penting dalam proses pengambilan keputusan.

Serotonin adalah hormon utama yang membantu menstabilkan suasana hati Anda dan meningkatkan perasaan sejahtera. Ini mengirimkan sinyal antara sel-sel saraf dan terbuat dari asam amino esensial yang disebut triptofan.

Ketika kita lapar, tingkat triptofan menurun. Itulah membuat seseorang menjadi agresif dan impulsif.

Dengan demikian, para peneliti menyarankan, sebelum membuat keputusan besar dalam kehidupan atau peristiwa penting, untuk selalu mengonsumsi makanan yang kaya asam amino. Daging merah, sup ayam, cokelat, kacang-kacangan, tuna, dan pisang adalah beberapa sumber asam amino yang baik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement