Jumat 08 Mar 2024 16:31 WIB

Mengelola Emosi dan Cuaca Panas di Bulan Ramadhan: Tips Berpuasa yang Efektif

Perut kosong sebabkan kadar gula darah menurun hingga picu kortisol dan adrenalin

Perut kosong sebabkan kadar gula darah menurun hingga picu kortisol dan adrenalin
Foto: www.freepik.com
Perut kosong sebabkan kadar gula darah menurun hingga picu kortisol dan adrenalin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bulan Ramadhan sebentar lagi akan tiba. Bulan yang penuh berkah ini memberikan kesempatan umat Muslim untuk beribadah dan mendekatkan diri dengan Sang Pencipta, salah satunya dengan berpuasa. 

Namun, ada saja tantangan dan godaan yang harus kita dihadapi. Salah satunya adalah emosi yang tiba-tiba muncul. Emosi ini ternyata bukan tanpa sebab, seorang pakar perilaku nafsu makan sekaligus profesor psikologi di Reed College, Paul Currie mengatakan perut kosong bisa menyebabkan kadar gula darah menurun sehingga memicu pelepasan hormon kortisol dan adrenalin yang menyebabkan seseorang menjadi lebih emosional. 

Selain itu, kondisi cuaca yang semakin panas juga memberikan tantangan tersendiri, terlebih saat berpuasa. Terakhir, tentunya godaan makan makanan berminyak dan minuman manis, seperti gorengan, hingga minuman yang dingin dan manis, yang kebanyakan dianggap sebagai self-reward setelah seharian berpuasa. 

Padahal jika dikonsumsi secara berlebih, akan menimbulkan gejala panas dalam, radang tenggorokan hingga masalah pencernaan. Untuk mengatasi tiga tantangan & godaan tersebut, berikut ini tips yang bisa dilakukan untuk menjadi “Teman Pas Lawan Panas” saat berpuasa:

Lawan Hati Panas

Berolahraga ringan selama berpuasa dapat menjaga stabilitas emosi, dimana saat berolahraga hormon endorfin dapat terpicu dan tubuh menjadi segar. Selain itu, kita juga bisa mengelola hati yang panas melalui ibadah seperti membaca Al-Qur'an, salat, atau berdzikir yang mana sesuai dengan anjuran para ulama, yaitu untuk memperbanyak ibadah di bulan puasa agar menambah pahala dan tentunya menjaga emosi (lawan hati panas).

Lawan Cuaca Panas

Cuaca panas tak menentu, membuat tubuh cepat lesu. Terlebih untuk kamu yang aktif. Gunakan selalu pakaian berbahan katun yang lembut dan cepat menyerap keringat, serta hindari sinar matahari secara langsung. Jika diharuskan beraktivitas di luar ruangan, jangan lupa pakai topi agar tidak terkena langsung paparan matahari.

Lawan Panas Dalam

Salah satu penyakit yang paling sering dialami saat puasa adalah panas dalam. Untuk itu,  konsumsi makanan selama bulan puasa harus lebih diperhatikan dari konsumsi hari-hari biasanya.

Untuk sahur, sebaiknya mengonsumsi makanan yang tergolong karbohidrat kompleks seperti nasi merah, roti gandum, oatmeal serta makanan dengan protein tinggi seperti telur maupun dada ayam, kemudian sayur, buah-buahan dan mengonsumsi air putih sebanyak dua gelas agar gizi terpenuhi dan membuat tubuh kenyang lebih lama. 

Sementara untuk menu berbuka dianjurkan membuka dengan minum segelas air putih dan kurma yang mengandung serat dan gula alami, sehingga dapat mengembalikan energi tubuh setelah berpuasa, baru setelahnya dilanjutkan dengan makanan yang lebih berat.

Salah satu yang bisa menjadi alternatif untuk mencegah panas dalam adalah Larutan Cap Kaki Tiga yang aman dikonsumsi saat sahur dan berbuka. Produk ini telah dipercaya lintas generasi berkhasiat untuk mencegah panas dalam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement