REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gading Marten sudah membuktikan kebolehan aktingnya dalam sejumlah film, mulai 'Love for Sale' sampai 'Nagabonar Reborn'. Pada film terbarunya, 'Guru-Guru Gokil', Gading memerankan guru honorer bernama Taat Pribadi.
"Kalau selama ini film tentang anak sekolahnya, ini tentang guru-gurunya. Bagaimana dilema seorang Taat yang mencari jati diri, yang belum tau mau jadi apa. Dia bertemu para guru dan murid, menemukan apa yang dia cintai," kata Gading, belum lama ini di Jakarta.
Pria 37 tahun kelahiran Jakarta itu mengatakan, 'Guru-Guru Gokil' lebih mengedepankan aspek drama. Kelucuan dan balutan komedi hanya karena situasi adegan. Terutama, interaksi antara guru dan murid yang cair di sekolah.
Bagi Gading, berperan di sinema layar lebar selalu menjadi tantangan. Pada awal menjadi aktor, Gading kerap dibanding-bandingkan dengan sosok ayahnya, aktor senior Roy Marten yang sudah menggeluti dunia hiburan sejak 1970-an.
Lambat laun, anggapan itu luntur dengan sendirinya. Terutama, setelah Gading menyabet gelar pemeran utama pria terbaik dalam Festival Film Indonesia (FFI) 2018. Lucunya, sosok Taat Pribadi dalam film mengalami hal sama.
Ayah dari tokoh Taat juga seorang guru yang menjadi primadona serta kesayangan semua orang. Dia berusaha melampaui bayang-bayang ayahnya. Seolah tokoh Taat merepresentasikan curahan hati seorang Gading di dunia nyata.
Terlepas dari itu, Gading menyampaikan bahwa film sangat menarik disimak. Dia beradu akting dengan Dian Sastrowardoyo, Faradina Mufti, Boris Bokir, Asri Welas, Kevin Ardilova, Shakira Jasmine, Ibnu Jamil, Kiki Narendra, dan Arswendy Bening Swara.
"Film ini dijamin seru, fun, gua aja nggak sabar mau nonton. Para guru yang gokil in the positive way. Taat itu singkatan 'Ternyata Anaknya Asyik dan Tampan'," kata Gading berseloroh.