REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Tempat wisata dan edukasi, Taman Pintar Yogyakarta terus berbenah untuk meningkatkan kualitas layanan serta sasaran pengunjung yaitu ke generasi millenial. Taman Pintar Yogyakarta kini menambah sejumlah peraga yang mengedepankan teknologi berbasis augmented reality (AR).
“Ada tiga alat peraga berbasis augmented reality (AR) yang sudah kami operasionalkan sejak akhir Desember 2019 dan ternyata cukup digemari oleh pengunjung,” kata Kepala Bidang Taman Pintar Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta Afia Rosdiana di Yogyakarta, Jumat (24/1).
Menurut dia, penambahan alat peraga berbasis teknologi AR sangat diperlukan karena sekitar 70 persen pengunjung Taman Pintar adalah pelajar dan sebagai generasi millenial. Karena itu pengunjung perlu memiliki kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang baik.
“Oleh karena itu, alat peraga yang disajikan harus menarik, bisa menghibur, atraktif, interaktif tetapi juga mampu memberikan edukasi ke pengunjung,” katanya.
Ketiga alat peraga berbasis teknologi AR tersebut adalah AR Sand Box, Digital Aquarium dan Anatomy Smart Table. Ketiganya dapat diakses pengunjung di Gedung Oval dan Gedung Kotak Taman Pintar.
Alat peraga AR Sand Box merupakan peraga yang dirancang untuk memberikan penjelasan mengenai konsep tipologi tanah secara riil. Melalui alat peraga tersebut, pengunjung bisa bermain menggerakkan pasir dan warna pasir akan berubah menyesuaikan kontur atau ketinggian.
“Misalnya warna biru tua menggambarkan laut dalam, biru muda adalah laut dengan kedalaman lebih rendah atau hijau dan kuning menggambarkan ketinggian dataran,” katanya.
Alat peraga Digital Aquarium memberikan gambaran yang interaktif dan nyata mengenai dunia bawah laut. Di dalam akuarium tersebut setidaknya ada 20 jenis satwa bawah laut.
“Saat gambar ikan atau satwa di akuarium disentuh, maka akan muncul informasi mengenai satwa tersebut,” katanya.
Sementara itu, melalui alat peraga Anatomy Smart Table pengunjung akan merasakan pengalaman membedah tubuh manusia layaknya di meja operasi rumah sakit. “Alat peraga ini pun bisa digunakan bersama-sama dengan pengunjung lain,” katanya.
Afia mengatakan, penambahan atau penggantian alat peraga di Taman Pintar harus dilakukan secara rutin sehingga akan selalu ada hal baru yang bisa dinikmati pengunjung, apalagi teknologi berkembang sangat pesat.
“Pada 2020, juga akan ada penambahan alat peraga dan pembaruan zona, khususnya di kluster teknologi populer,” katanya.