REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kolesterol pada dasarnya dibutuhkan oleh tubuh untuk membantu produksi hormon seks, membangun jaringan serta membantu produksi empedu di hati. Namun, kadar kolesterol yang tinggi dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan di kemudian hari.
Oleh karena itu, akan jauh lebih baik bila kadar kolesterol di dalam tubuh dapat terjaga dalam batas normal. Salah satu hal yang perlu dilakukan untuk bisa menjaga kadar kolesterol adalah melakukan pemeriksaan kadar kolesterol.
"Tantangan pertama adalah meyakinkan orang-orang untuk memeriksa kolesterol mereka," jawab Kepala Layanan Kesehatan Heart UK Christopher Allen, seperti dilansir The Guardian, Kamis (23/1).
Pemeriksaan kadar kolesterol sebaiknya dilakukan oleh tenaga kesehatan profesional. Namun, pemeriksaan ini juga dapat dilakukan di beberapa apotek atau pusat perbelanjaan yang menawarkan jasa pemeriksaan kadar kolesterol.
Pemeriksaan ini menjadi kunci penting dalam menjaga kadar kolesterol karena pada dasarnya kadar kolesterol tinggi tak bergejala sehingga jarang disadari. Gejala baru akan muncul ketika seseorang mulai mengalami penyakit jantung akibat kadar kolesterol tinggi.
"Anda menumpuk banyak plak lemak di arteri, mulai merasakan nafas pendek, nyeri dada atau angina," terang Allen.
Bila sudah memasuki tahap ini, kondisi kesehatan sudah tidak bisa dikembalikan seperti semula. Perlu diingat bahwa semakin muda seseorang terkena serangan jantung atau strok, semakin buruk akibat yang akan dirasakan dalam jangka panjang. Oleh karena itu, pencegahan jauh lebih baik dibandingkan pengobatan.
Hal penting lainnya yang perlu dilakukan adalah memperbaiki beberapa faktor yang berkaitan dengan gaya hidup. Salah satunya adalah menurunkan berat badan berlebih.
Selain itu, penting juga untuk mengurangi konsumsi lemak jenuh dan mulai memperbanyak konsumsi kedelai, kacang-kacangan, oat atau barley. Mengonsumsi lebih banyak serat dan sayur dapat membantu tubuh mengontrol kadar kolesterol.
"Dan lebih banyak berolahraga lebih baik," tutur Allen.
Saran berolahraga yang dianjurkan Allen adalah latihan fisik atau olahraga berintensitas sedang, minimal 2,5 jam per minggu. Yang terpenting adalah melakukan olahraga yang dapat membuat denyut jantung meningkat dan tubuh berkeringat.
Bila kadar kolesterol tidak banyak berubah meski sudah mengatur pola makan dan memperbanyak olahraga selama tiga bulan, ada kemungkinan faktor genetik turut memengaruhi. Oleh karena itu, setiap orang sebaiknya memahami riwayat kesehatan di keluarga masing-masing. Pemberian obat-obatan seperti statin bisa dilakukan bila dinilai perlu oleh dokter.
"Orang-orang sebaiknya berkonsultasi dengan dokter setiap tahun dan memeriksakan kadar kolesterol serta tekanan darah mereka," jelas Allen.