REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kasus temuan ular di permukiman semakin marak belakangan ini. Apa yang harus dilakukan ketika itu terjadi?
Snake handler dari Yayasan Ular Indonesia Sioux, Muhammad Dzawil Arham, menyerukan agar masyarakat yang tidak memiliki keterampilan berhadapan dengan ular sebaiknya tidak coba-coba untuk menangani ular. Lalu, bagaimana?
“Lebih baik baik perhatikan saja ularnya di mana. Kalau dia pergi itu perginya kemana, pindahnya kemana,” tutur laki-laki yang disapa Gaja itu dalam edukasi yang digelar tiga kelompok relawan yang bergerak di bidang rescue, yakni Islamic Medical Association and Network of Indonesia (Imani) Care, Indonesia Escorting Ambulance, dan Yayasan Ular Indonesia Sioux di Menteng, Jakarta Pusat, Ahad (19/1).
Gaja menyarankan masyarakat untuk segera menghubungi pihak-pihak yang mampu menangani ular, seperti Damkar, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Sioux, atau komunitas pecinta reptil untuk memindahkan ular ke lokasi yang lain. Namun, jika punya keberanian untuk mendekati ular dan merasa aman untuk menanganinya, dia menyebut tidak masalah jika ingin mencoba menanganinya.
Menurut Gaja, jika ular yang ditemukan memiliki panjang tak lebih dari satu meter, maka warga bisa mencoba mengeluarkannya sendiri dari rumah. Untuk melakukannya, yang dibutuhkan hanya peralatan sederhana, seperti sapu atau pel yang memiliki gagang atau tongkat.
“Dorong ular itu keluar dari rumah pakai sapu,” jelas dia.
Kalau sulit, Gaja menyarankan untuk menutupi kepala ular dengan menggunakan ember. Balikkan ember dan tutupi kepala ular agar ia tak bisa melihat dan menjadi lebih santai dan tak agresif
"Lalu, masukkan pelan-pelan badan ular secara keseluruhan ke dalam ember dengan menggunakan tongkat dan letakkan beban di atas ember sambil meminta bantuan dan pertolongan untuk merelokasi ular," ujar Gaja.
Kalau lebih berani lagi, Gaja juga menyarankan cara penanganan dengan mengambil ekor ular dari belakang. Tentu, cara ini harus dilakukan dengan berlatih dengan pawang ular terlebih dahulu.
Untuk melakukannya, pegang gagang sapu di tangan kanan, sementara tangan kiri bersiap untuk mengambil ekor ular. Ambil ekor ular itudari belakang dengan mengendap-endap.
Cara aman mengevakuasi ular dari rumah.
Setelah ekor ular terpegang, biarkan setengah badan dari ular berada di bawah atau di tanah. Selanjutnya, arahkan gagang sapu di tangan kanan ke tubuh ular, mulai dari dekat dengan ekor, menelusuri badan ular sampai sepertiga badan ular.
"Usahakan tangan kanan dan tangan kiri yang tengah menangani ular berada jauh dari badan kita," kata Gaja.
Dengan posisi seperti itu, bawa ular ke tempat yang jauh dan aman dari warga. Tetap fokus kepada kepala ular saat mengevakuasinya keluar.
Setelah mencapai tempat baru, lepaskan ular dengan cara melempar dan menjauhkannya dengan pasti, tanpa ragu. Namun, lain halnya jika ular yang ditemukan adalah yang memiliki panjang lebih dari satu meter. Jenis-jenis ular ini biasanya memiliki sikap yang tak terlalu agresif.
“Kalau sudah panjang, memang susah. Mending langsung menghubungi pihak-pihak yang memang bisa menangani ular,” tutur Gaja.
Gaja menyerukan agar warga tak menangkap kepala ular tanpa pelatihan khusus. Sebab, jika tak mengetahui dengan pasti mengenai tekniknya, maka hal itu justru malah menjadi hal yang sangat berbahaya.
Dia juga mengimbau kepada masyarakat untuk tak membunuh ular. Sebab, ular sebenarnya memiliki peranan dalam ekosistem.
“Kalau dibunuh, ekosistem tidak akan stabil lagi,” ungkap dia.