REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- K-Array hadir di Tanah Air dengan cara yang berbeda. Tak hanya mengandalkan kualitas suara, produsen pro audio asal Florence, Italia, ini juga menghadirkan disain produk yang unik.
Direktur PT Akustika Swara Indonesia Vicky Halim mengatakan K-Array tidak hanya menyasar keperluan audio di dalam ruangan (indoor), tapi juga luar ruang (outdoor) seperti konser. "K-Array bisa masuk ke perumahan, ritel. Barang-barang kecil yang bisa ditaruh di kamar, kafe, sampai ke auditorium yang besar," ujar dia di Jakarta, Sabtu (17/1).
Vicky menjelaskan produk-produk K-Array yang dilepas ke pasar Indonesia. PT Akustika Swara Indonesia menjalin kerja sama dengan K-Array, sebagai rekanan eksekutif alam memasarkan produk-produk dari K-Array di Tanah Air. "Ada produk K-Array yang sebesar jempol dan korek api," katanya.
Menurut Vicky, perkembangan teknologi seakan merubah kuantum berbagai aspek kehidupan saat ini, termasuk teknologi elektronik dan digital. Percepatan perkembangannya ikut memengaruhi lifestyle dan hobby setiap individu.
Itu sebabnya lifestyle dan kebutuhan terhadap perangkat audio dengan kualitas tarbaik, yang didukung teknologi mutakhir serta disain berkualitas, turut meningkat di tengah masyarakat. "Berdasarkan hal tersebut, perusahaan kami yang selama ini fokus dalam perkembangan bisnis akustik, tertarik untuk turut meramaikan pasar audio sistem di Indonesia, didukung langsung oleh principal K-Array dari Italia,” ujar Vicky.
Untuk pasar Tanah Air, K-Array menawarkan beberapa produk yang sesuai baik untuk individu maupun perusahaan, seperti Azimut, paket home theater. Sistem Azimut adalah solusi audio yang menawarkan high technologi sistem, yang mudah dikontrol dan dirancang untuk menarik user.
Adapun untuk jenis produk Concert Series, yang mengedepankan Slim Array Technology (SAT), produk ini memudahkan dalam proses pengiriman dan perakitan produk hingga siap dipakai. Selain itu, Teknologi Electronic Beam Steering (EBS) yang ada didalamnya, memberikan kemudahan bagi pengguna untuk menyesuaikan dispersi array secara digital.
Teknologi ini, ujar Vicky menjelaskan, tidak hanya memastikan semua audience akan mendengarkan kejernihan suara yang sama, tetapi juga membatasi polusi suara di area tersebut. Tekanan suara harus dijaga minimum. "K-Array berada di level berbeda dengan yang lain," katanya.
CEO K-Array, Marc Vincent, dan Director of K-academy K-Array, Danielle Mochi, turut hadir di acara perkenalan K-Array.