REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Dewa 19 kembali utuh dengan bebasnya Ahmad Dhani dari penjara. Mereka pun langsung merancang sebuah konser ke enam kota besar Indonesia.
Di balik tema konser yang diambil dari album Bintang Lima, ada kisah mimpi buruk yang ternyata tidak menjadi kenyataan. Album dengan hits "Roman Picisan", "Dua Sejoli", dan sembilan lagu lainnya itu merupakan album pembuktian Dewa 19 atas eksistensi mereka di dunia musik.
Saat itu, Dewa 19 memperkenalkan personel baru, yakni Once Mekel pada vokal dan Tyo Nugros pada drum. Karena ada dua personel itu, motor Dewa 19, Ahmad Dhani, sempat agak khawatir, bahkan ketakutan.
“Saya pernah mimpi dengan Once penyanyi baru, begitu tampil semua penonton pulang semua. Sampai sebegitunya (rasa takut itu),” kata Ahmad Dhani dalam konferensi pers konser "20 Tahun Bintang Lima Dewa 19 Tour 2020" yang digelar di fX Sudirman, Jakarta, Rabu (15/1).
Personel Dewa 19 berpose dalam konferensi pers konser kembalinya Ahmad Dhani dengan tajuk "20 Tahun Bintang Lima Dewa 19 Tour 2020", di Jakarta, Rabu (15/1).
Rupanya, suara khas Once dan wajah rupawan Tyo cukup menarik perhatian Baladewa. Terlepas dari itu, Dhani tetap merasa khawatir sehingga album Bintang Lima pun menjadi penentu, apakah Dewa 19 akan bubar atau malah berlanjut.
“Jadi tidak bisa disamakan dengan album lain-lain. Apakah Dewa akan sukses atau gagal, penentuannya ada di album ini. Jadi waktu itu kami buat album dengan segala kekuatan. Tapi alhamdulillah sukses yang fenomenal dan monumental,” papar Dhani.
Bicara tentang makna lagu "Separuh Nafas" dari album Bintang Lima, Dhani menjelaskan itu bukan lagu cinta. Tembang tersebut sengaja dibuat liriknya untuk Baladewa.
"Yang dimaksud "aku" dalam lagu tersebut, misalnya pada lirik: “Salahkah aku, bila aku bukanlah seperti aku yang dahulu” adalah grup band Dewa 19 itu sendiri. Dewa 19 yang pada saat itu mengubah beberapa aransemen musiknya," jelas Dhani.