Rabu 01 Jan 2020 05:00 WIB

11 Cara Menjaga Kesehatan Mental Anak

Emosi secara langsung mempengaruhi kesehatan mental anak.

Rep: Santi Sopia/ Red: Ani Nursalikah
11 Cara Menjaga Kesehatan Mental Anak.
Foto: Pixabay
11 Cara Menjaga Kesehatan Mental Anak.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hubungan yang kuat tidak hanya membuat orang tua menjadi manusia yang lebih baik tetapi juga aktif secara emosional. Emosi ini secara langsung dan positif juga mempengaruhi kesehatan mental anak.

Saat membangun ikatan dengan anak-anak, beri tahu mereka bahwa mereka sangat dicintai, apa pun yang terjadi. Orang tua juga dapat menunjukkan cinta melalui bahasa tubuh dan komunikasi nonverbal serta dengan memberinya banyak dekapan. Puji dan dorong anak ketika anak melakukan sesuatu dengan baik atau berperilaku sesuai keinginan orang tua.

Baca Juga

Berikut beberapa cara menjaga kesehatan mental anak, menurut Managing Director, Jalsa Ventures Pvt Ltd, Pra-Sekolah Cambridge Montessori, seperti dilansir Indian Express. Ini menjadi beberapa elemen kunci yang dapat membantu mengembangkan kesehatan mental yang baik pada anak-anak dan menuntut orang tua untuk memainkan peran penting.

Cinta tanpa syarat

Penting untuk membuat mereka merasa dicintai, diperhatikan, dan diterima. Anak-anak perlu tahu bahwa cinta orang tya tidak bergantung pada pencapaiannya. Kesalahan dan atau kekalahan harus diharapkan dan diterima. Tumbuhkan keyakinan bahwa di rumah penuh dengan cinta dan kasih sayang tanpa syarat.

Tingkatkan kepercayaan diri

Dorong anak untuk mewujudkan impian mereka dan membuat kesalahan, tetapi pada saat yang sama belajar dari kesalahan itu dengan menjadi lebih baik. Juga, minta mereka untuk merasa bangga di mana mereka berada.

Puji mereka

Izinkan anak-anak menjelajah dan bermain di area aman. Puji mereka atas upaya mereka dan sesekali beri mereka dengan hadiah berupa mainan atau cokelat. Ingat, perhatian orang tya akan membantu membangun kepercayaan diri dan harga diri mereka.

Tetapkan tujuan yang realistis

Anak kecil membutuhkan tujuan realistis yang sesuai dengan ambisi dan kemampuan mereka. Dengan bantuan orang tua, anak-anak yang lebih besar dapat memilih kegiatan yang menguji kemampuan dan meningkatkan kepercayaan diri mereka.

Jujur

Tidak perlu  menggambarkan citra sebagai orang tua yang sempurna. Biarkan mereka tahu tentang kesalahan orang tya sehingga mereka tahu dunia nyata dan mempersiapkan diri untuk masa depan.

Dorong mereka untuk bermain

Waktu bermain sama pentingnya dengan perkembangan mereka seperti makanan dan perawatan yang baik. Waktu bermain membantu anak-anak menjadi kreatif, belajar keterampilan memecahkan masalah dan mengendalikan diri. Permainan yang bagus dan tangguh, yang mencakup berlari dan berteriak, tidak hanya menyenangkan tetapi juga membantu anak-anak menjadi sehat secara fisik dan mental.

Jadilah teman bermain

Bermain dengan anak-anak tidak hanya akan membuat mereka bahagia, tetapi juga akan membantu orang tua bersantai setelah hari yang melelahkan di tempat kerja. Cobalah dan rasakan perbedaannya.

Bersenang-senang

Meraih kemenangan tidak sepenting terlibat dan menikmati aktivitas. Salah satu pertanyaan paling penting untuk ditanyakan kepada anak-anak adalah “Apakah Anda bersenang-senang?” Bukan “Apakah Anda menang?”

Dalam masyarakat yang berorientasi tujuan, orang sering hanya mengakui keberhasilan dan kemenangan. Sikap ini dapat mengecewakan dan membuat frustrasi anak-anak yang sedang belajar dan bereksperimen dengan kegiatan baru. Lebih penting bagi anak-anak untuk berpartisipasi dan bersenang-senang.

Awasi tontonan anak

Meskipun tidak selalu setiap saat mendampingi anak menonton tayangan tertentu, pastikan  mereka memiliki akses ke konten yang sehat bagi mereka.

Kembangkan disiplin

Anak-anak membutuhkan kesempatan mengeksplorasi dan mengembangkan keterampilan serta kemandirian baru. Pada saat yang sama, anak-anak perlu belajar bahwa perilaku tertentu tidak dapat diterima dan mereka bertanggung jawab atas konsekuensi dari tindakan mereka. Tanamkan disiplin dan tingkah laku pada anak-anak di usia dini untuk menjadikan mereka manusia yang baik.

Hindari omelan dan ancaman

Ketika mereka salah, jangan berteriak, lebih baik membuat mereka mengerti apa yang salah dan kemudian membimbing mereka di jalan yang benar. Mengomel dan mengancam bisa berbahaya dalam jangka panjang. Beri anak alasan "mengapa" Anda mendisiplinkan mereka dan apa konsekuensi potensial dari tindakan mereka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement