CISARUA, AYOBANDUNG.COM -- Menyambut liburan akhir tahun, Dusun Bambu sebagai obyek wisata peraih Sustainable Tourism Award (ISTA) tahun 2019 Kementerian Pariwisata menampilkan tradisi sunda Hajat Bumi untuk menarik wisatawan.
Obyek wisata yang terletak di Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat (KBB) itu sengaja menampilkan seni tradisi masyarakat tatar pasundan untuk menawarkan suasana berlibur yang menghibur sekaligus melestarikan budaya Jawa Barat.
Manager Restoran Purbasari, Dusun Bambu, Nadia Iwandha mengungkapkan, kegiatan Hajat Bumi ini digelar setiap akhir pekan pada Desember ini. Puncaknya, akan digelar pada 30-31 Desember 2019 ditambah dengan persembahan dari Saung Angklung Udjo.
Seperti seren taun di Ciptagelar, Kabupaten Sukabumi, Hajat Bumi tersebut akan diisi dengan kegiatan arak-arakan hasil bumi terutama padi dibopong warga mengenakan pakaian tradisional Sunda, diiringi tabuhan alat musik sunda.
“Ke depan, rencananya kegiatan ini juga akan digelar pada hari-hari libur nasional. Hal ini juga merupakan upaya kami untuk pelestarian adat istiadat Sunda,” ujarnya.
Menurut Nadia, pelestarian adat Sunda di kawasan Dusun Bambu ini melibatkan sejumlah warga sekitar. Dengan kegiatan ini, diharapkan masyarakat dan pengunjung bisa lebih mengenal dan mencintai budaya daerah Jawa Barat ini.
Dia mengungkapkan, setiap akhir pekan, kunjungan ke objek wisata di Bandung utara ini bisa mencapai sekitar 5.000 orang. Para pengunjung tak hanya dari berbagai daerah di Indoenesia, tetapi juga dari mancanegara, seperti Singapura dan Malaysia.
“Melalui kegiatan-kegiatan budaya ini, diharapkan pengunjung tidak hanya menikmati wisata, tetapi juga mengenal budaya daerah Sunda,” katanya.
Selain Hajat Bumi, pada akhir pekan kemarin juga digelar Degung Iwung, yakni penampilan kolaborasi musik tradisional dan modern dari para siswa SMAN 1 Lembang. Kegiatan musikal tersebut ditampilkan di atas danau, sehingga pengunjung bisa berkeliling danau menggunakan perahu sambil menikmati alunan musik tradisional Sunda.
Nadia menambahkan, perpaduan wisata dan budaya memang menjadi visi dari Dusun Bambu. Hal ini dibuktukan dengan sejumlah spot di objek wisata tersebut yang diberi nama-nama Sunda, seperti REstoran Purbasari, dan sejumlah vila, seperti Sangkuriang, Kabayan, Iteung, dll.
“Dengan komitmen kami di bidang budaya ini, objek wisata ini juga mendapatkan penghargaan Indonesia Sustainable Tourism Award 2019 dari Kementerian Pariwisata. Dan, juga mendapatkan Asian Sustainable Tourism Award, di mana hanya ada dua objek wisata di Indonesia yang mendapatkannya, salah satunya Dusun Bambu,” tuturnya.
Di tempat sama, General Manager Dusun Bambu, Endy Tjahyadi mengatakan, atas konsistensinya menciptakan objek wisata dengan konsep wisata budaya, Dusun Bambu berhasil meraih penghargaan bersaing dengan 58 destinasi wisata di Indonesia seperti Raja Ampat, Tangkuban Parahu dan Danau Toba.
Penghargaan didapat pada malam anugerah ISTA 2019 di The Ritz Carlton Jakarta Hotel, Kamis, 26 September 2019 lalu.
Terdapat tiga kriteria penilaian yakni Lingkungan, Budaya, dan Pemberdayaan Masyarakat Sekitar. Dusun Bambu menang di kriteria budaya Sunda yang selama ini melekat pada arsitektur, kuliner dan Eco Tourism dalam pengelolaan obyek wisata Dusun Bambu.
"Penghargaan ini menjadi pemacu semangat kami untuk konsisten menciptakan destinasi wisata yang memiliki nilai positif pada pelestarian budaya Jawa Barat," ungkapnya.