Senin 23 Dec 2019 14:08 WIB

Walungan, Kafe di Tengah Aliran Sungai Kota Bandung

DPU juga menbuat area sungai dengan dasar batuan, kemudian ditempatkan tiga set kursi. Walhasil aliran sungai Babakan Irigasi ini pun tampak menjadi sebuah kafe yang berada di atas permukaan sungai.

Rep: ayobandung.com/ Red: ayobandung.com

ASTANAANYAR, AYOBANDUNG.COM -- Memiliki air yang jernih dan tidak berbau, menjadi dambaan terhadap sungai di daerah perkotaan. Namun hal ini bukanlah harapan semata, Kota Bandung telah memilikinya.

Adalah sungai saluran sungai Babakan Irigasi, Kelurahan Cibadak, Kecamatan Astanaanayar yang kini aliran airnya jernih dan tidak berbau. Lokasinya membelah permukiman cukup padat dan tepat berada di samping Pasar Ulekan.

Saking jernihnya aliran air di sungai ini, banyak anak-anak yang ingin berenang di area sungai. Padahal tempat yang 'disulap' oleh Dinas Pekerjaan Umum (DPU) dan bekerja sama dengan Dinas Perumahan Kawasan Permukiman Pertanahan dan Pertamanan (DPKP3) ini diresmikan pada Sabtu (21/12/2019).

DPU juga menbuat area sungai dengan dasar batuan, kemudian ditempatkan tiga set kursi. Walhasil, aliran sungai Babakan Irigasi ini pun tampak menjadi sebuah kafe yang berada di atas permukaan sungai.

"Kita lihat airnya ini jernih memang bakterinya belum selesai tapi secara kualitas air enggak bau dan jernih," ucap Yana Mulyana, Wakil Wali Kota Bandung saat mencoba kafe 'walungan'.

Yana berharap, keberadaan cafe 'walungan' bisa bertambah. Karena dia melihat banyak potensi yang bisa dikembangkan dengan mendandani daerah sungai, baik menjadi destinasi wisata ataupun pusat kegiatan masyarakat.

Sebab, sambung Yana, di samping air yang jernih, tim dari DPKP juga turut rancangan taman dan area daerah pinggiran sungai sehingga tampak menarik. Sejumlah tanaman bunga, rumput, dan tempat duduk-duduk menjadi fasilitas masyarakat untuk bersosialisasi.

"Mudah-mudahan bisa hadir di beberapa tempat dan bisa jadi destinasi wisata yang baru," harapnya.

Aliran air yang jernih di sungai babakan irigasi ini merupakan hasil penyaringan menggunakan biocord. Yakni sebuah teknologi instalasi yang didatangkan dari Jepang untuk mengubah air sungai kotor dan berbau.

Instalasi biocord dipasang di bagian hulu sepanjang 15 meter. Kemudian air sungai yang jernih mengaliri area buatan DPU sepanjang 42 meter yang terdiri dari kolam cetek setinggi betis orang dewasa.

"Jadi namanya itu biocord, teknologi dari Jepang. Itu kaya rumah mikroba kena air ditambah udara aktif, nanti aktifnya itu tiga minggu," ucap Kepala DPU Kota Bandung, Didi Ruswandi.

Didi menambahkan, pemilihan lokasi di Babakan Irigasi karena debit aliran air di sungai ini bisa diatur, sehingga bisa diseauaikan dengan biocord. Setelah pembuatan ini DPU juga akan terus mengedukasi masyarakat agar memelihara sekitar area biocord.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ayobandung.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ayobandung.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement