REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di dalam tubuh manusia terdapat kuman atau bakteri yang jumlahnya mencapai triliunan. Jumlah ini bahkan lebih banyak dibanding sel tubuh manusia.
Bakteri ini memiliki banyak peran dalam tubuh, salah satunya menjaga kesehatan usus. Hal ini diungkapkan oleh dokter spesialis gizi klinik, Marya Haryono.
Marya menjelaskan probiotik adalah istilah untuk kuman yang ada di saluran cerna. Kuman ini manfaatnya sangat luas banyak, jadi penting sekali.
"Manfaatnya di antaranya menjaga kesehatan saluran cerna kita," ungkap Marya dalam acara launching Heavenly Blush Happy Tummy Yogurt Drink Sugar Free dengan tema Bahaya Gula untuk Pencernaan di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Marya menjelaskan, dalam tubuh terdapat dua jenis bakteri, yaitu bakteri baik dan bakteri jahat. Keduanya dibutuhkan dalam kondisi seimbang. Bakteri jahat jumlahnya harus 10 sampai 15 persen dalam tubuh, sedangkan bakteri baik harusnya berjumlah 85 sampai 90 persen.
"Kalau bakteri jahat lebih banyak bisa sebabkan gangguan saluran cerna. Ini masalah kesehatan yang sering diangkat bertahun-tahun. Jumlah bakteri jahat yang terlalu banyak juga akan membuat tubuh sakit," ujarnya.
Selain bermanfaat untuk kesehatan usus, keseimbangan jumlah bakterijuga dapat menjaga berat badan, memengaruhi kesehatan jantung, mengontrol gula darah, dan mempengaruhi tingkah laku. Dalam jumlah cukup, bakteri dapat memengaruhi hormon-hormon yang dikeluarkan.
"Dia juga bisa mengatur regulasi untuk menyetop atau mengontrol makan. Sayangnya, bila bakteri tidak seimbang, kontrol hormon rusak dan mempengaruhi keseimbangan bakteri dalam saluran cerna," ujarnya.
Selain itu, bakteri yang seimbang juga mempengaruhi suasana hati dan mendatangkan gangguan psikis. Suasana hati memang dipengaruhi oleh banyak faktor. Mulai dari pola makan, pola hidup, dan keseimbangan bakteri dalam saluran cerna akan mempengaruhi hormon yang mempengaruhi mood seseorang.
Bakteri ini terdapat di seluruh tubuh kita. Mulai dari mulut sampai anus. Bakteri yang paling terdapat di usus besar atau kolon.
"Bagian lain banyak tapi tidak sebanyak pada kolon. Jumlahnya triliunan."
Ikuti Whatsapp Channel Republika
