REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ravel Junardy selaku CEO Hammersonic mengungkapkan alasan di balik absennya penyelenggaran festival musik cadas di tahun 2019 ini. Padahal, Hammersonic sebelumnya rutin digelar setiap tahun dengan mendatangkan band papan atas dunia.
"Sebenarnya kenapa tahun ini enggak ada karena kejenuhan gue," ujarnya dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis.
Ravel ingin mencari sesuatu yang membuat Hammersonic berbeda. Ia ingin ada pembaruan dalam penyelenggaraan Hammersonic.
"Jadi ya udah kami istirahat dulu satu tahun dan memikirkan come back-nya harus benar-benar bagus. Akhirnya tercetuslah konsep "Rise of the Empire" ini," ujar Ravel.
Penantian para metalheads terhadap Hammersonic telah terjawab dengan kepastian digelarnya festival tersebut di tahun 2020 mendatang. Bahkan, Hammersonic juga telah mengumumkan nama-nama band yang akan menjadi penampil, seperti Slipknot, Black Flag, Testament, Lacuna Coil, Come Back Kid, Burgerkill, Deadsquad, hingga Killing Me Inside Reunion.
"Gue mau bikin diferensiasi. Kami enggak selalu metal. Banyak juga cross genre yang main di Indonesia kayak Killing Me Inside kan main emo. Jadi kenapa enggak kami undang mereka main," katanya.
Ravel mengungkapkan, akan ada nama band besar lain yang tampil di Hammersonic 2020. Dia pun berharap Hammersonic ini bisa menjadi besar layaknya festival musik cadas lain di dunia.
"Kami pengen ini jadi festival yang minpinya besar kayak Rock in Rio. Banyak festival diluar kayak Download. Jadi kenapa kita enggak masukin band bagus mainnya, punya fans base kuat, dan masih di akar yang sama," jelasnya.