REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Star Wars: The Rise of Skywalker telah tayang di bioskop Indonesia sejak Rabu (19/12). Film garapan sutradara JJ Abrams ini memang banyak menuai pujian, namun ada catatan terhadap muatan hubungan sesama jenis yang perlu diketahui orang tua ketika membawa anaknya menonton.
Secara umum, saga penutup trilogi Skywalker itu mampu membuat penonton premier filmnya di Indonesia terharu dan bersorak di berbagai adegan pada Selasa (18/12) malam. Sebagai penggemar Star Wars, musisi Kevin Aprilio termasuk yang puas menyaksikannya.
"Mesti nonton, Episode IX ini lebih seru dari film yang pertama, deg-degannya banyak, terharunya juga banyak," ujar Kevin kepada Republika.co.id.
Sementara itu, Reza Achmad dari komunitas Order 66 Indonesia memberi nilai 10/10 untuk sinema yang dibintangi Daisy Ridley itu. Kekecewaannya terhadap dua film bagian dari trilogi pun terobati.
"Filmnya melebihi ekspektasi," ujar Reza.
Hanya saja, mendekati akhir film, Abrams menyelipkan adegan ciuman sesama perempuan di kubu Resistance. Durasinya memang hanya sekedipan mata, namun kentara. Dalam wawancaranya dengan majalah Variety, Abrams telah menyiratkan adanya adegan seperti itu.
"Bagi saya, penting untuk membuat seluruh orang yang menonton film ini merasa terwakili dalam ceritanya, termasuk LGBTQ," ujar Abrams seperti dikutip laman The Sun.
Star Wars: The Rise of Skywalker kembali menghadapkan kelompok Resistance dengan First Order dalam peperangan yang sangat tidak imbang. Namun, Princess Leia Organa (mendiang Carrie Fisher) selaku jenderal yang memimpin pemberontak telah menyiapkan Rey (Daisy Ridley) untuk melatih kekuatannya sebagai Jedi.
Duel light saber antara Rey dan Kylo Ren (Adam Driver), adu kekuatan The Force, dan tembak-tembakan pesawat perang luar angkasa membuat The Rise of Skywalker layaknya film Star Wars klasik. Kehadiran para droid dan alien juga menyegarkan kisah Perang Bintang dengan rating R13+ ini.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
