REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK – Hepatitis A merupakan peradangan organ hati yang disebabkan oleh infeksi virus hepatitis A. Penyakit ini menjadi salah satu jenis penyakit yang banyak terjadi di negara-negara berkembang, seperti halnya Indonesia.
Dokter spesialis anak RS Universitas Indonesia (RSUI), dr Nina Dwi Putri SpA(K) mengungkapkan bahwa anak-anak lebih rentan terhadap penyakit infeksi hepatitis A. Itu terjadi lantaran imunitas anak masih belum sempurna.
"Terbukti, sebagian besar pasien pada KLB di Depok adalah siswa sekolah pertama,” kata Nina dalam media briefing di RSUI, Kamis (19/12).
Nina menjelaskan, masa inkubasi virus hepatitis A dari awal masuk virus hingga menimbulkan gejala, umumnya memakan waktu sekitar 14 sampai 28 hari. Hanya saja, gejala hepatitis A pada anak yang masih kecil cenderung tidak terlihat.
Sementara itu, pada anak yang lebih besar, umumnya timbul gejala-gejala awal seperti demam, muntah, kehilangan nafsu makan, merasa letih, dan kulit terlihat kuning. Nina mengatakan, gejala-gejala awal yang timbul itu sangat umum sehingga sering kali orang tua tidak terpikir kalau anaknya terkena infeksi hepatitis A.
"Padahal saat itu anak tetap bisa menularkan virus kepada sekitarnya,” ungkap Nina.
Bagaimana pengobatannya? Nina menjelaskan, karena penyakit hepatitis A disebabkan oleh virus, maka kekebalan tubuhlah yang bisa melawan. Alhasil, pengobatan hanya bersifat suportif, seperti mengatasi demam, diare, dan muntah sebab tidak ada anti-virus khusus yang dapat diberikan.
Menurut Nina, infeksi hepatitis A pada anak-anak sebagian besar ringan, tidak sampai menimbulkan kegagalan fungsi hati berat dan dapat disembuhkan dengan sendirinya. Meski begitu, dia menekankan pentingnya pencegahan infeksi hipetitis A.
Caranya ialah dengan mengonsumsi makanan yang disiapkan dengan higienis dan matang, menjaga kebersihan pribadi dan lingkungan, serta mendapatkan imunisasi. Menurut Nina, vaksinasi bisa memicu kekebalan spesifik di dalam tubuh seorang anak sehingga mampu melawan penyakit-penyakit yang berbahaya, mencegah sakit berat, kecacatan, dan kematian, serta mencegah penularan terhadap orang sekitar.
“Jadi vaksinasi ini selain bermanfaat untuk anak-anak juga bermanfaat untuk mencegah penyebaran penyakit ke orang tua, adik, kakak, dan anak-anak lain di sekitarnya,” kata Nina seraya menjelaskan bahwa vaksin hepatitis A bisa dberikan kepada anak sejak usia dua tahun.