REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pernahkah Anda terbangun di pagi hari dengan perasaan cemas, jantung berdebar, dan takut untuk menjalani hari? Sebagian besar dari kita pasti pernah merasakannya.
Dokter terapi perilaku di Behavioral Associates New York, Natalie Wallace mengatakan, cemas di pagi hari merupakan hal yang normal. Seperti dilansir dari Womenhealth, Wallace menyebut kecemasan di pagi hari bisa disebabkan oleh mimpi buruk yang baru saja terjadi. Atau, karena rasa gelisah yang berlebihan tentang sesuatu yang akan terjadi dalam kehidupan.
Sebagian mengaku telah mengalami kecemasan tersebut lebih dari sekali di waktu pagi. Untuk itu, sekarang saatnya Anda menghadapinya dengan metode penanganan dan pencegahan yang efektif. Berikut sejumlah langkah-langkahnya.
Mengapa kecemasan di pagi hari bisa terjadi?
Percayalah, kecemasan tersebut berasal dari pikiran buruk Anda terhadap sesuatu yang akan datang. Menurut Wallace, banyak sebagian dari kita mendistorsi pikiran dengan realitas sehari-hari yang kita miliki. Jadi, itu berasal dari diri Anda sendiri sehingga Anda menjadi lelah dan cemas di pagi hari.
Bagaimana jika hal itu sering terjadi?
Jika Anda terbangun dengan kecemasan tersebut setiap hari, sebaiknya Anda menghubungi terapis. Menurut Wallace, kecemasan yang konsisten terjadi, tidak peduli jam berapa hari itu muncul, dapat memicu generalized anxiety disorder (GAD) atau gangguan kecemasan umum.
"Biasanya, hal itu terjadi tepat sebelum orang pergi tidur dan ketika mereka bangun di pagi hari," kata Wallace. ‘’Saya juga mendapati orang-orang yang merasakan bangun pagi merupakan momen terburuknya.’’
Mengapa? Memiliki kecemasan di pagi hari cenderung mengganggu suasana hati dan sikap Anda untuk kedepannya. Sementara, memiliki kecemasan sebelum tidur dapat mengganggu tidur gelisah ketika Anda bangun. Namun, Kecemasan Anda juga bisa hilang seiring berjalannya hari.
Apa tanda-tanda kecemasan di pagi hari yang harus diwaspadai?
Intinya, semua itu terjadi dari pikiran Anda. Wallace mengatakan, Anda terlalu memforsir pikiran Anda untuk menyelesaikan suatu masalah yang tidak mungkin Anda selesaikan. Namun, pikiran Anda terus mencoba menciptakan solusi dari masalah itu.
Memforsir pikiran inilah yang akan menyebabkan gejala fisik tertentu. Seperti kelelahan, berkeringat, mual, hingga otot tegang. Meskipun gejala tersebut tidak datang bersamaan, menurut Wallace, itu bukan menjadi masalah yang paling utama.
Selain karena pikiran, Anda mungkin belum bisa mengendalikan emosi dan perilaku Anda saat bangun tidur. Hal itu memungkinkan Anda untuk mengalami kecemasan umum seperti terlalu sering memikirkan hasil terburuk yang akan terjadi dan khawatir tentang hal-hal di luar kendali.
"Dengan kecemasan yang sering terjadi, memforsir pikiran Anda, dan Anda terus mencari solusi untuk masalah Anda, itu dapat berbahaya untuk Anda sendiri," jelas Wallace. “Kemudian gejala-gejala fisik itu bisa muncul dan membuat Anda menjadi lelah," lanjutnya.
Lalu, bagaimana mengatasinya?
Jika Anda merasa cemas pada suatu pagi ketika Anda memiliki peristiwa besar atau hal-hal di pikiran Anda, berikut adalah lima cara untuk mengatasinya yang dapat Anda lakukan.
1. Tidur nyenyak sesering mungkin.
2. Berolahraga secara teratur. Wallace menyarankan untuk melakukan olahraga selama 30 menit di pagi hari. Hal itu dapat melepaskan endorfin yang membantu mengurangi kecemasan dan mungkin membuat Anda merasa lebih tenang.
3. Memanjakan diri secara teratur di pagi hari. Hal ini tentu mampu membantu menenangkan Anda, seperti mandi dengan tenang atau berjalan-jalan sebelum memulai aktivitas. Lakukan rutinitas pagi hari yang dapat membantu mengurangi kecemasan.
4. Santailah. Berilah waktu untuk diri Anda bersantai selepas tidur. Jangan biarkan diri Anda memeriksa telepon, email, atau berita Anda. Tenangkan dulu saja pikiran.
5. Berpikir realistis tentang hari yang Anda miliki sebelum Anda. Ingat, semua berasal dari pikiran Anda. Percayalah, apapun yang Anda khawatirkan bukanlah masalah besar seperti yang Anda bayangkan.