Kamis 19 Dec 2019 05:17 WIB

Suka Selfie? Awas Bahaya Nyeri Pergelangan Tangan

Nyeri yang dipicu oleh kebiasaan swafoto ini dikenal sebagai selfie wrist.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Nora Azizah
Nyeri yang dipicu oleh kebiasaan swafoto ini dikenal sebagai selfie wrist.
Foto: AP PHOTO
Nyeri yang dipicu oleh kebiasaan swafoto ini dikenal sebagai selfie wrist.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selfie atau swafoto telah menjadi budaya yang tak terpisahkan dari masyarakat. Dengan berswafoto, setiap orang bisa mengabadikan berbagai momen istimewa dalam sebuah foto.

Di sisi lain, swafoto juga dinilai menjadi salah satu faktor yang meningkatkan kasus nyeri pergelangan tangan pada kelompok dewasa muda. Posisi tangan saat mengambil gambar swafoto dikatakan dapat meningkatkan risiko terjadinya nyeri tersebut.

Baca Juga

Nyeri yang dipicu oleh kebiasaan swafoto ini dikenal sebagai selfie wrist. Selfie wrist ini pada dasarnya termasuk salah satu bentuk dari sindrom lorong karpal atau carpal tunnel syndrome (CTS).

"Pergelangan tangan saat memegang kamera ponsel berada pada posisi tertekuk, itu merupakan posisi yang sangat tidak baik," ungkap Dr Raj Ragoowansi, seperti dilansir Yahoo! Style, Kamis (19/12).

Ragoowansi mengatakan rasa nyeri bisa timbul karena posisi tangan saat berswafoto dapat memengaruhi pasokan darah ke saraf di pergelangan tangan. Ketika pasokan darah berkurang, rasa nyeri atau kebas bisa terjadi.

Masalah selfie wrist bisa terjadi dalam tingkat yang ringan hingga berat. Pada kasus ringan, masalah nyeri masih bisa diatasi dengan obat pereda nyeri dan terapi tangan.

Pada kasus berat, penderita selfie wrist munkin membutuhkan injeksi atau bahkan operasi untuk meringankan rasa nyeri yang dirasakan. Tindakan ini bertujuan untuk meringankan tekanan yang memengaruhi area saraf tertentu di pergelangan tangan.

"Pasien berusia 26 tahun yang saya temui satu bulan lalu mengalami kebas yang sangat berat sehingga ia tidak dapat menggenggam," ujar Ragoowansi.

Ada pula pasien perempuan yang datang dengan keluhan kebas yang berat di ujung-ujung jari. Pasien perempuan tersebut mengatakan ia secara rutin melakukan swafoto.

Ragoowansi mengatakan keluhan selfie wrist atau CTS ini tampak semakin meningkat di era swafoto ini. Ragoowansi menilai kasus CTS mengalami peningkatan sekitar 30-40 persen pada laki-laki dan perempuan berusia 18-35 tahun.

Ragoowansi mengingatkan masyarakat bahwa tidak ada seorang pun yang imun terhadap CTS. Selebriti dunia Kim Kardashian pun mengungkapkan bawah ia memutuskan berhenti melakukan swafoto karena mengalami nyeri serupa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement