Rabu 18 Dec 2019 16:07 WIB

Star Wars: The Rise of Skywalker Penuh Kejutan dan Nostalgia

Star Wars: The Rise of Skywalker resmi diputar mulai Rabu (18/12).

Mendiang Carrie Fisher tampil dalam Star Wars: The Rise of Skywalker sebagai Princess Leia Organa.
Foto: Tangkapan layar
Mendiang Carrie Fisher tampil dalam Star Wars: The Rise of Skywalker sebagai Princess Leia Organa.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Disney resmi mengakhiri kisah Star Wars yang telah menghibur penikmat film selama 40 tahun terakhir dengan meluncurkan The Rise of Skywalker. Sutradara JJ Abrams mampu mengemas saga final ini dengan manis, mengharukan, dan penuh kejutan.

Abrams juga memenuhi janjinya ketika mengatakan bahwa kehadiran tokoh ikonik Princess Leia Organa--yang diperankan Carrie Fisher semasa hidupnya-- tak sekadar tempelan belaka. Saudara perempuan Luke Skywalker (Mark Hamill) ini tetap memainkan peran sentral dalam memimpin kelompok Resistance.

Baca Juga

Leia bahkan melatih Rey (Daisy Ridley) secara khusus untuk mempersiapkannya sebagai Jedi andalan dalam perang melawan kezaliman First Order yang dikomandoi Kylo Ren (Adam Driver) sebagai Supreme Leader. Meski hanya berbekal gambar-gambar yang diambil dari syuting film terdahulu, Fisher yang meninggal pada 27 Desember 2016 seolah hidup kembali untuk kemudian berpamitan dengan manis kepada penggemarnya.

Kisah The Rise of Skywalker membawa penonton ke perjalanan yang mengungkap banyak misteri. Sejumlah pertanyaan yang tersisa dari film sebelumnya juga kini terjawab, termasuk soal teka-teki nasib orang tua Rey dan ujung perjuangan Leia dalam mengembalikan putranya yang telah menjelma menjadi Kylo kembali menjadi Ben.

Perjuangan kelompok pemberontak dimulai dengan misi mencari lokasi Exogol, tempat bersemayamnya kekuatan Dark Side. Untuk bisa ke sana, mereka memerlukan suatu peranti yang disebut Pencari Jalan yang tak pula mudah didapatkan.

Agar bisa ke Exogol dan menggulingkan tatanan First Order, Rey, Finn, Poe, dan Chewbacca harus bertaruh nyawa. Duel yang melibatkan pedang light saber, pamer kekuatan The Force, tembak-tembakan pesawat perang, hingga adegan aksi yang menegangkan pun kental di The Rise of Skywalker, menyelamatkannnya dari kritikan seperti yang dialamatkan kepada The Force Awakens dan The Last Jedi, dua film bagian dari trilogi.

Bukan cuma itu, drama yang merekatkan tiap adegan juga menghibur sekaligus mengharukan. Penonton dari tiga generasi niscaya bisa bernostalgia dengan karakter-karakter ikonik Star Wars, termasuk Luke Skywalker, Lando Calrissian (Billy Dee Williams), Chewbacca (mendiang Peter Mayhew), Han Solo (Harrison Ford), dan bahkan Chancellor Palpatine (Ian McDiarmid).

Mereka yang memiliki ikatan emosional dengan Star Wars bisa jadi akan menitikkan air mata di sebagian saga pamungkas ini. Di lain sisi, hiburan dari hadirnya droid baru dan para alien penghuni Galaxy far far away mampu menghadirkan banyolan segar.

Kembali ke perjuangan Resistance, Rey dan kawan-kawan akan berhadapan dengan lawan yang kekuatannya hampir mustahil untuk ditandingi. Mampukah mereka menjalankan misi pamungkasnya? May the Force be with you, always!

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement