Rabu 18 Dec 2019 05:55 WIB

Film Imperfect Ajak Penonton Menerima Diri Apa Adanya

Film Imperfect dikemas dengan menyisipkan sejumlah komedi.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Nora Azizah
Sutradara Ernest Prakasa (kanan), penulis buku Meira Anastasia (kedua kanan), aktris Jessica Mila (kedua kiri) dan Kiky Saputri (kiri) menjawab pertanyaan mahasiswa saat
Foto: Antara/Moch Asim
Sutradara Ernest Prakasa (kanan), penulis buku Meira Anastasia (kedua kanan), aktris Jessica Mila (kedua kiri) dan Kiky Saputri (kiri) menjawab pertanyaan mahasiswa saat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rara (Jessica Mila) lelah dengan pandangan sebelah mata dari orang-orang di sekelilignya. Dalam berbagai kesempatan, dia mendapat perlakuan kurang menyenangkan karena penampilan dan kondisi fisiknya dianggap tidak ideal.

Ibunya (Karina Suwandi) sering menyindir karena Rara gemuk dan berkulit gelap. Geng cewek populer di kantor nyinyir sebab Rara tak bisa berdandan. Hanya sahabatnya Fey (Shareefa Daanish) yang berusaha meyakinkan semua itu tidak penting.

Baca Juga

Rara bertekad mengubah penampilan demi jenjang karier dan afirmasi sekeliling. Setelah upaya itu berhasil, kerja keras Rara untuk berubah malah memicu konflik dengan kekasihnya, Dika (Reza Rahadian), yang lebih menyukai Rara apa adanya.

Transformasi sosok Rara bisa segera disimak pada sinema drama komedi 'Imperfect: Karier, Cinta & Timbangan'. Tayangan besutan rumah produksi Starvision tersebut merupakan film layar lebar kelima sutradara Ernest Prakasa.

Film yang mengadaptasi buku karya Meira Anastasia ini hadir pada momen dan era yang sangat tepat. Isu bodyshaming yang dihadapi Rara bisa jadi pernah dialami penonton perempuan maupun laki-laki, baik di dunia nyata maupun media sosial.

Jalinan konflik Rara berusaha menyadarkan penonton bahwa mengomentari negatif tubuh orang lain adalah salah besar. Hal tersebut disampaikan lewat dialog, adegan, juga sejumlah tokoh yang sebagian dibuat sangat kocak.

Pesan utama film 13 tahun ke atas berdurasi 113 menit ini adalah ajakan untuk menerima diri apa adanya. Mencintai diri merupakan hal krusial, mengubah pemikiran insecure menjadi bersyukur atas semua yang sudah dimiliki.

Sutradara Ernest dan Meira sebagai ko-sutradara mengemas pelajaran penting itu tanpa menggurui, dengan sisipan komedi segar sepanjang film. Tidak heran jika penonton akan tertawa terbahak-bahak sambil membersit air mata yang menggenang sesudah film berakhir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement