REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mengapa beberapa orang terlanjur frustrasi, sementara yang lain tampaknya bangkit kembali dalam bisnisnya?
Stres di bidang wirausaha merupakan stres yang sering Anda hadapi setiap hari. Misalnya, karena penjualan menurun, beberapa kampanye pemasaran gagal, karyawan berhenti, atau ada saja karyawan yang bikin marah.
Setiap penguasaha akan menghadapi hal-hal itu. Mengapa sebagian dari mereka merasa frustasi, tetapi masih ada pula yang bangkit dari stress tersebut? Karena mereka telah belajar bagaimana menghadapi segala keresahannya.
Dilansir dari Enterpreneur.com, Kamis (12/12), beginilah cara menghadapi stres.
Mulailah dengan sesuatu untuk Anda
Setiap hari, Anda akan menghabiskan lebih dari sepertiga hari Anda untuk membangun bisnis. Memiliki komitmen dalam bekerja memang hal yang baik, tetapi jangan lupa untuk peduli dengan diri Anda. Mulailah hari-hari Anda dengan meremajakan diri sebelum bekerja agar bisa lebih santai dalam bekerja.
Setiap penguasaha memiliki caranya masing-masing. Ada beberapa dari mereka berolahraga atau bermeditasi terlebih dahulu. Ada pula yang memilih untuk menulis jurnal ditemani kopi di pagi hari. Bahkan, CEO dan co-founder Gusto Josh Reeves menghabiskan 30 menit pertamanya berkebun setiap hari untuk menjernihkan pikiran dan menikmati hal-hal sederhana dalam hidupnya.
Jadi, jangan biarkan siapapun mengambil waktu Anda di pagi hari. Anda harus bangun lebih awal dan hindari orang lain menyabotase waktu yang Anda miliki. Jika stres datang di siang hari, ingatlah seberapa baik Anda menikmati waktu Anda di pagi itu.
Kenali tanda-tanda stres
Jika Anda termasuk orang yang mudah stres, perhatikanlah tubuh Anda untuk mengetahui tanda-tanda jika stres Anda mulai datang. Misalnya, telapak tangan Anda akan berkeringat, mulut kering, atau bahkan hati merasa gelisah.
Meskipun suplemen atau obat bukanlah solusi yang tepat, namun mereka mampu membantu meredakan stres sementara. Seperti suplemen popular CBD yang menurut penilitian dapat mengurangi stress yang mulai meningkat.
Selalu punya Plan-B
Jika stres melanda, Anda perlu mengelolanya. Stres yang terjadi pasti setiap hari, namun siklusya selalu berbeda dan tidak bisa diprediksi. Untuk mengelolanya, Anda perlu membuat rencana canagan atau plan-B untuk bisa terus bekerja dengan baik.
Sebagai contoh, Hoffman, pendiri The Mensch on a Bench, pergi ke acara investasi bisnis Shark Tank dengan dua ide cadangan seandainya usahanya gagal. Pertama, Hoffman akan menempatkan rumahnya di pasar untuk menjamin pembayaran kembali.
Jika itu tidak berhasil, dia berencana untuk memanggil salah satu investor, Daymond John, untuk pembicaraan "manis". Hoffman pada akhirnya tidak memerlukan rencana, tetapi dia bersyukur telah memilikinya dalam bukunya di kantong belakang.
Rencanakan hal kreatif pascakerja.
Jika Anda sudah memulai hari-hari Anda dengan baik, maka Anda pun harus mengakhiri hari Anda dengan hal yang sama. Sebuah studi baru menyebutkan, seseorang yang melakukan kegiatan kreatif selama 45 menit dapat mengurangi kadar kortisol hingga 75 persen. Hal itu mampu menghilangkan stres Anda.
Medium dan kemampuan artistic Anda bukanlah nomor satu yang perlu diperhatikan. Anda cukup mencoba lakukan apa yang Anda bisa saja. Misalnya, memainkan gitar atau membuat sketsa. Setelah itu, Anda tidak perlu menilai permainan Anda baik atau buruk. Intinya adalah proses selama Anda bermain, bukan pada hasil yang Anda buat.
Pertahankan mental yang sehat.
Sebelum, selama, dan setelah bekerja, Anda sangat perlu mengingat bahwa bisnis Anda sangatlah penting, namun bukan segala-galanya dari hidup Anda. Jika penjualan tidak berhasil, bukan berarti Anda akan mati. Anda masih memiliki keluarga dan teman-teman yang mencintai Anda.
Roda itu berputar, sama seperti proses bisnis Anda. Jadi, bersyukurlah dan jangan biarkan stres melanda Anda terlalu lama. Ingat, hanya dengan bersyukur dan mengambil pelajaran lah yang akan membuat Anda lebih beruntung dari siapapun.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
