Ahad 15 Dec 2019 04:18 WIB

Hokkaido Raih Popularitas Sebagai Rumah Sup Kari nan Nikmat

Kuliner khas Hokkaido yang menjadi incaran wisatawan adalah sup kari.

Rep: Puti Almas/ Red: Andri Saubani
Green curry chicken
Foto: templeofthai.com
Green curry chicken

REPUBLIKA.CO.ID,  SAPPORO — Hokkaido adalah salah satu pulau terbesar di Jepang yang menarik perhatian banyak wisatawan dari seluruh dunia dengan pemandangan alam, serta resor ski. Selain itu, tak sedikit yang ingin menikmati festival salju yang berlangsung di Sapporo, kota terbesar prefektur itu, sekaligus menyantap kuliner khas yang menggugah selera.

Dilansir Nikkei Asian Review, salah satu kuliner khas Hokkaido yang menjadi incaran banyak orang adalah sup kari. Makanan ini dikenal dengan rasa gurih yang nikmat, serta berisi sayuran dan daging. Sejumlah laman lokal juga sering memperkenalkan hidangan ini, sehingga semakin populer di kalangan wisatawan.

Ada lebih dari 200 restoran yang menyajikan sup kari. Masing-masing rumah makan menawarkan harga yang bervariasi untuk hidangan ini per porsi.

Biasanya, pengunjung harus membayar sekitar 1.000 hingga 2.000 yen untuk menikmati semangkuk sup kari. Di restoran yang erspesialisasi dalam kuah kari, pelanggan dapat memilih tingkat kepedasan dan jumlah nasi, serta topping seperti telur puyuh, okra, dan daging dengan membayar tambahan sebesar 100 hingga 300 yen.

Sup kari pertama kali dikenal di Sapporo sekitar 1970-an. Pada awalnya, makanan ini disajikan untuk para karyawan di sebuah kedai kopi, yang kini menjadi restoran spesialis sup kari bernama Ajanta. Saat itu, sup pedas dengan rasa kaldu dari tulang ayam yang direbus tercipta dan karena sensasi nikmat, ini menjadi salah satu menu.

Meski itu adalah kisah asal mula sup kari tercipta di Hokkaido, Taizan Shimomura, pemilik rantai restoran sup Magic Spice yang didirikan pada 1993 di Sapporo juga menciptakan hidangan yang disebut terinspirasi dari sup ayam khas Indonesia, atau lebih tepatnya dikenal sebagai soto ayam. Sebelum populer secara luas, banyak restoran yang menyediakan kari memiliki konsep memutar lagu bertema India.

Namun, sejak sekitar era 2000-an, banyak restoran dan rumah makan yang menyediakan sup kari dengan gaya seperti kafe. Secara perlahan, semakin banyak orang yang tertarik dengan hidangan ini dan rela untuk datang jauh-jauh ke Sapporo untuk menikmatinya.

Sepintas, sup kari terlihat mudah untuk dimasak karena potongan sayuran dan daging yang tebal. Namun, tidak seperti kari tradisional buatan rumah di Jepang, di mana semua bahan dimasak perlahan-lahan bersama dengan kari roux, bahan-bahan untuk kari sup biasanya dimasak secara terpisah, beberapa direbus dan yang lainnya digoreng. Ini tentu memakan waktu lebih banyak bagi orang yang membuatnya.

"Sapporo telah lama dikenal karena mie ramennya yang enak. Tetapi, sup telah lama berakar pada budaya, pengetahuan, dan bahan-bahan untuk membuat sup kari telah ada sejak awal,” ujar Katsuya Hiraki yang mengelola Soup Curry Cocoro, salah satu toko kari yang terdaftar dalam edisi khusus Michelin Hokkaido 2017.

Item menu paling populer di Ajanta adalah Torikarii, atau kari ayam, berisi dua potong besar tulang ayam, wortel, dan lada hijau dan dibandrol dengan harga 1.000 yen. Sementara, di Soup Curry Cocoro, menu curry soup 17 vegetable ditawarkan dengan harga 1.000 yen saat makan siang dan 1.100 yen saat makan malam.

Restoran kari yang terkenal di Sapporo dan populer di kalangan wisatawan kebanyakan terkonsentrasi di daerah perbelanjaan seperti Odori dan Susukino. Banyak wisawatan, khususnya dari negara-negara Asia yang mengunjungi Hokkaido untuk melihat keindahan alam dan salju. Tentunya, mereka kebanyakan juga ingin menikmati kuliner dengan sensasi pedas, karenanya sup kari akan menjadi salah satu tujuan utama.

Pada  2018, terdapat sekitar 3,11 wisatawan asing mengunjungi Hokkaido. Jumlah ini naik sekitar 350 persen dalam satu dekade terakhir.

Dari jumlah tersebut, 86 persen atau sekitar 2,68 juta orang, berasal dari Asia. Selain Cina, Korea Selatan (Korsel) dan Taiwan, pengunjung dari Thailand dan Malaysia juga tercatat meningkat pesat. Tak sedikit orang asing yang terlihat makan tak hanya di restoran, namun juga warung yang menyediakan sup kari.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement