REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kulit jeruk memang jarang dikonsumsi, itulah sebabnya Anda harus terbiasa dengan hal baru ini.
Jeruk merupakan buah terpopuler di seluruh dunia dan favorit musim dingin. Bulir-bulir jeruknya mengandung banyak manfaat bagi kesehatan. Namun, mengapa kulitnya dibuang? Bagaimana jika ada manfaat kesehatan di sana?
Dilansir Indianexpress, Rabu (11/12), berikut kami ulas mengenai kulit jeruk.
• Apa kandungan kulit jeruk?
Jeruk kaya akan vitamin. Banyak pula yang meyakini bahwa kulitnya juga mengandung beberapa nutrisi seperti vitamin C, serat dan senyawa tanaman seperti polifenol. Hal ini terdengar baik karena bisa menjaga kesehatan jantung dan sistem pencernaan.
Selain itu, polifenol yang terkandung dalam kulit jeruk dapat mencegah dan dapat mengelola penyakit kronis seperti obesitas, penyakit Alzheimer, dan diabetes tipe 2. Selain itu, kulitnya juga dikatakan mengandung banyak vitamin B6, kalsium, provitamin A dan folat.
• Bagaimana bisa dikonsumsi?
Bila mengonsumsi kulit jeruk masih terdengar asing, biarkan tubuh Anda terbiasa dengan sendirinya. Bagaimana caranya? Anda bisa menggigit kulitnya. Tetapi, untuk menghindari masalah perut, sebaiknya Anda mencoba dengan potongan yang kecil saja, jangan banyak-banyak.
Sebagai cara lain, Anda dapat memotong kulit jeruk dengan tipis sehingga dapat ditambahkan ke salad atau smoothie. Anda juga bisa menambahkan sedikit kulitnya ke yogurt, muffin, dan kue. Tapi, ingatlah untuk mencuci buah terlebih dahulu.
• Kelemahannya
Ada beberapa hal yang perlu Anda ingat sebelum dikonsumsi. Sebagai penutup luar, kulit mungkin mengandung residu pestisida. Seperti yang disebutkan sebelumnya, Anda harus benar-benar mencuci buahnya dengan bersih sebelum mengonsumsi keseluruhan.
Selain itu, mengingat teksturnya yang sedikit keras dan kandungan seratnya yang tinggi, kulit jeruk mungkin sulit untuk ditelan dan sulit dicerna. Jika Anda tidak hati-hati, perut Anda mungkin akan tidak terbiasa dengan kulitnya.
Jadi, maukah mencoba mengonsumsi kulit jeruk? Orang yang telah mengkonsumsinya mengatakan, rasanya tidak enak. Ini bisa menjijikkan bagi sebagian orang apalagi yang memang tidak terbiasa. Dengan begitu, disarankan pula untuk berkonsultasi dengan dokter/ahli gizi sebelum menjadikannya bagian rutin dari diet Anda.