Kamis 12 Dec 2019 05:30 WIB

Hanya 10 Persen Penanganan Penderita Diabetes Terkontrol

Hanya sepertiga pengidap diabetes menyadari dirinya sakit gula.

Hanya 10 Persen Penanganan Penderita Diabetes Terkontrol. Foto pria melakukan pengetesan kadar gula darah atau diabetes.
Foto: EPA
Hanya 10 Persen Penanganan Penderita Diabetes Terkontrol. Foto pria melakukan pengetesan kadar gula darah atau diabetes.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dari total penderita diabetes hanya sekitar 10 persen orang yang penyakitnya dapat ditangani dan terkontrol. Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof Akmal Taher mengatakan masih tingginya kasus penyakit kardiovaskular di Indonesia karena perilaku hidup masyarakat dan kebijakan pemerintah yang tidak mendukung kesehatan.

Akmal mengutip data Riset Kesehatan Dasar 2018 yang menyebutkan dari orang yang menderita diabetes, hanya sepertiganya yang mengetahui dirinya mengidap penyakit gula tersebut. Selain itu, Akmal mengutip hasil penelitian Prof Pradana Soewondo yang menyebutkan hanya 38 persen pasien diabetes yang penyakitnya dapat dikontrol dengan baik.

Baca Juga

"Cuma satu per tiga orang yang tahu kalau dia itu diabetes. Dari 30 persen yang diobati itu, hanya sepertiga lagi yang terkontrol," kata dia, Rabu (11/12).

Dengan asumsi tersebut, Akmal menganggap wajar apabila penyakit strok dan jantung yang salah satunya diakibatkan oleh diabetes dari tahun ke tahun meningkat di Indonesia. Akmal juga memaparkan data kematian akibat penyakit kardiovaskular yang terus menanjak di Indonesia. Hal tersebut, menurut dia, juga karena makin meningkatnya angka obesitas dan perokok dari tahun ke tahun.

"Obesitas naik, merokok naik, kita nggak usah bingung penyakit jantungnya naik," kata dia.

Menurut Akmal, komitmen pemerintah dalam membuat kebijakan mencegah terjadinya penyakit di masyarakat, seperti kebijakan terkait rokok dan batas kadar gula, garam, lemak yang boleh dikonsumsi oleh masyarakat menjadi salah satu hal yang penting untuk menekan angka penyakit tidak menular.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement