Kamis 05 Dec 2019 10:00 WIB

Mark 'Hulk' Ruffalo: Ini Waktunya Revolusi Ekonomi AS

Mark Ruffalo yang kaya raya mengajak AS melakukan revolusi ekonomi.

Rep: Febryan A/ Red: Reiny Dwinanda
Aktor pemeran Hulk, Mark Ruffalo, menyerukan revolusi ekonomi AS lewat cicitannya di Twitter.
Foto: EPA
Aktor pemeran Hulk, Mark Ruffalo, menyerukan revolusi ekonomi AS lewat cicitannya di Twitter.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktor kaya raya Mark Ruffalo mengajak rakyat Amerika Serikat (AS) untuk melakukan revolusi ekonomi. Ia ingin agar masyarakat mengakhiri sistem ekonomi kapitalisme.

Pemeran Hulk dalam film Avengers: Endgame itu melontarkan gagasannya lewat akun Twitter-nya pada Ahad (1/12). Rufallo yang memang sudah lama mengkritik kapitalisme AS meminta publik untuk mengakhiri kapitalisme. Ia juga menyertai sebuah artikel sebagai pelengkap cicitannya tersebut.

Baca Juga

"Ini waktunya untuk revolusi ekonomi. Kapitalisme hari ini telah mengecewakan kita, membunuh kita, dan merampok masa depan anak-anak kita," cicit Rufallo dikutip dari Fox News, Selasa (3/12).

Artikel yang tersemat di cicitan itu merupakan tulisan yang dimuat majalah Time berjudul "How America'a Elite Lost Their Grip". Artikel yang dibuat Anand Giridharadas itu menjelaskan bahwa publik AS semakin banyak yang mengingkan sistem kapitalisme diakhiri dan diganti dengan sistem baru.

Tulisan itu juga memuji kebangkitan calon presiden berhaluan sosialis demokrat untuk pemilihan presiden 2020, yakni Senator Bernie Sanders dari Vermont dan Senator Elizabeth Warren dari Massachusetts. Keduanya disebut tidak hanya membuat kapitalisme dipertanyakan, tetapi juga membuka peluang kapitalisme itu diakhiri.

Rufallo, yang dilaporkan mendapatkan 6 juta dolar AS dari Avengers: Infinity War, memberikan dukungan pada Sanders pada 2016 lalu. Bahkan, ia telah memberikan bantuan dana bagi Sanders yang kemudian kalah dari Hillary Clinton dalam konvensi capres Demokrat.

Rufallo pada Oktober lalu juga menyampaikan dukungannya kepada Sanders. "Sosialis demokrat (Sanders) mengatakan ini adalah kesalahan moral bahwa 57 persen pemasukan pergi kepada satu persen orang terkaya. Perawatan kesehatan universal. Cuti medis dan keluarga," cicitnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement