REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kendati belum ada jadwal pasti, namun persidangan kasus "ikan asin" dengan terdakwa Galih Ginanjar, Pablo Benua, dan Rey Utami akan segera digelar.
Sebagai pelapor, Fairuz A Rafiq mengaku sudah siap menghadapi Galih, mantan suaminya, di persidangan. Sebab ia pun ingin memperjuangkan martabatnya sebagai perempuan.
"Yah mau gak mau harus siap ketemu. Karena mau bagaimana lagi, saya harus memperjuangkan itu," kata Fairuz saat ditemui di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan, Selasa (3/12).
Mulanya Fairuz mengaku malas bertemu dengan terdakwa, yakni Galih, Pablo dan Rey. Namun berkat dukungan dari keluarga, suami, dan sahabat, ia pun akhirnya siap menghadapi orang-orang yang telah mempermalukan dan menghinanya tersebut.
"Aku diajarkan sama keluarga untuk berani memperjuangkan harga diri. Apalagi ini berkaitan dengan martabat dan harga diri sebagai perempuan," kata Fairuz.
Kasus "ikan asin" ini bermula dari video wawancara Galih Ginanjar di akun Youtube Pablo Benua dan Rey Utami. Pada wawancara tersebut, Galih menyinggung soal pernikahan pertamanya dengan Fairuz dan ia menyebut bahwa Fairuz bau ikan asin.
Menanggapi video tersebut dari laporan Fairuz terhadap mantan suaminya Galih Ginanjar, Pablo Benua, dan Rey Utami atas dugaan pencemaran nama baik.