REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ibu-ibu baru biasanya mengeluh soal ASI yang tidak lancar atau keluar sedikit. Lantas mereka berusaha agar produksi ASI banyak dengan mengonsumsi makanan atau suplemen pelancar ASI.
Sebenarnya perlukah suplemen tersebut?
Pakar laktasi dr Ameetha Drupadi, CIMI, menjelaskan sebenarnya ASI terbentuk dalam tubuh ibu dari dua hormon yaitu hormon prolaktin dan oksitosin. Saat bayi menyusu langsung baru dia merangsang produksi kedua hormon tersebut, sehingga selama bayi menyusu akan merangsang produksi ASI.
Ia menjelaskan hormon oskitosin berhubungan dengan perasaan bahagia atau cinta. Selama ibu menyusui bahagia dan tidak stres, maka ASI-nya akan deras atau keluar banyak.
Ia mengakui memang kendala di dua minggu pertama baru lahir karena baru terjadi perubahan hormon dari ibu hamil ke hormon menyusui. Sehingga sering terjadi baby blues.
Perubahan hormon menyebabkan ibu mengalami perubahan suasana hati atau mood. "Aktivitas berubah tadinya saat hamil tidur pulas, begitu melahirkan saat ibu mengantuk, bayi menangis. Jadi mood berubah, dia kalau ibu kesal, tidak happy. ASI lebih sedikit keluarnya. Lebih ke perasaan ibu," ungkapnya dalam acara Media Talk Show “Kiat Sukses MengASIhi” dalam Rangka Ulang Tahun Teman Bumil kedua di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Bagaimana dengan makanan yang kabarnya bisa memperlancar ASI? Ia mengungkapkan kalau makanan, lebih bagus ibu menyusui mengonsumsi gizi seimbang. Mulai dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral.
Sementara untuk makanan pelancar ASI, seperti daun katuk, torbangun atau bangun-bangun, atau pare, mengandung laktagog atau galaktagog, yaitu suatu zat yang dipercaya dapat meningkatkan ASI.
"Walaupun konsumsi itu harus happy dan menyusui langsung. Menurut penelitian memang bisa membantu produksi ASI sampai 5 persen. Cuma memang balik lagi, ibu tetap harus happy dan menyusui langsung," ujarnya.
Pengaruh persalinan
Derasnya ASI seorang ibu apakah benar dipengaruhi oleh proses persalinan? Menurutnya persalinan normal dan sesar sama saja.
Begitu bayi lahir hormon menyusui meningkat. Jadi jangan khawatir melahirkan normal dan sesar, ASI tetap ada
"Cuma bedanya yang sesar 24 jam harus bedrest dulu, itu yang bisa mempersulit perlekatan. Kalau yang normal memang lahirnya prosesnya sakit tapi habis itu bisa langsung duduk dan jalan. Jadi ibu-ibu sesar jangan khawatir tetap bisa menyusui," tambahnya.