Selasa 03 Dec 2019 07:07 WIB

Terlalu Banyak Minum Teh, Pria Berisiko Kanker Prostat

Studi empat dekade ungkap pria yang terlalu banyak minum teh berisiko kanker prostat.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Reiny Dwinanda
Minuman teh. Pria yang meminum teh lebih dari tujuh cangkir sehari berisiko terserang kanker prostat.
Foto: Flickr
Minuman teh. Pria yang meminum teh lebih dari tujuh cangkir sehari berisiko terserang kanker prostat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Teh merupakan salah satu minuman favorit banyak orang yang dipercaya memiliki khasiat bagi kesehatan tubuh. Namun terlalu banyak mengonsumsi teh setiap harinya juga tidak baik.

Belum lama ini, sebuah penelitian dari University of Glasgow, Skotlandia menemukan, mengonsumsi tujuh cangkir atau lebih teh dalam sehari bisa meningkatkan risiko kanker prostat pada laki-laki.

Baca Juga

Penelitian ini melibatkan 6.000 pria berusia 21 sampai 75 tahun selama empat dekade dimulai sejak 1970. Mereka diminta untuk mengisi kuesioner tentang konsumsi teh, kopi, dan alkohol, serta kebiasaan merokok dan kesehatan umum mereka.

Kurang dari seperempat peserta termasuk peminum teh berat. Mereka mengonsumsi tujuh cangkir teh atau lebih dalam sehari.

Hasilnya, mereka yang minum tujuh cangkir atau lebih teh sehari berisiko 50 persen lebih tinggi terkena kanker prostat daripada mereka yang tidak meminum teh atau hanya mengonsumsi tiga cangkir teh sehari. Sebanyak 6,4 persen dari peserta peminum teh juga mengembangkan kanker prostat dalam kurun waktu 37 tahun.

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nutrition and Cancer ini juga sekaligus menentang penelitian sebelumnya yang telah menyarankan bahwa minum teh menurunkan risiko kanker, serta penyakit jantung, diabetes, dan penyakit Parkinson. Sebagian besar penelitian sebelumnya menunjukkan tidak ada hubungan kanker prostat dengan teh, menurut penulis studi utama Kashif Shafique.

"Namun studi kami menunjukkan hasil berbeda, kami tidak tahu apakah teh itu sendiri merupakan faktor risiko atau apakah peminum teh umumnya lebih sehat dan hidup sampai usia yang lebih tua, ketika kanker prostat lebih sering terjadi," kata Shafique, dilansir The Indian Express, Senin (2/12).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement