REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Negara jiran Brunei Darussalam bisa menjadi pasar potensial untuk paket wisata halal Sumatra Barat karena karakter wisatawannya yang tidak mau meninggalkan ibadah saat berwisata. "Sumbar selain memiliki potensi destinasi, kuliner, dan budaya yang luar biasa juga memiliki masjid dan mushala di semua daerah. Ini menjadi daya tarik bagi wisatawan Brunei," kata Kepala Dinas Pariwisata Sumbar Novrial, Kamis (28/11).
Karakter wisatawan Brunei itu, kata dia, cocok dengan konsep wisata halal yang sedang dikembangkan Sumbar. Akses untuk beribadah hingga kuliner yang higienis tersedia dengan baik sehingga wisatawan bisa terlayani dengan baik.
Berdasarkan evaluasi kegiatan Famtrip KBRI Bandar Seri Begawan 24-27 November 2019 yang membawa 10 orang masing-masing empat travel agen, dua orang selebgram dan dua media, wisatawan Brunei juga sangat suka belanja. "Mereka belanja pada banyak kesempatan. Ini adalah karakter wisatawan yang sangat ideal karena akan berdampak secara langsung pada masyarakat," kata Novrial.
Membawa travel agen, influencer, dan media massa dari negara tertentu ke Sumbar merupakan salah satu program Dinas Pariwisata untuk mempromosikan potensi wisata daerah dengan tujuan meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Sumbar. Kepala Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata Sumbar Hendri Agung Indrianto mengatakan saat malam penutupan acara terkait dengan kepariwisataan di daerah itu, para wisatawan asal Brunei memuji keindahan alam dan kenikmatan kuliner di Sumbar.
Selama ini, kata dia, mereka ternyata tidak mengetahui tentang Sumbar. Masyarakat Brunei hanya familiar dengan Bali dan Yogyakarta.
"Setelah berkunjung ke Sumbar, mereka menilai ini adalah tempat wisata yang paling cocok dengan wisatawan Brunei yang tidak ingin meninggalkan ibadah saat wisata," katanya.
Agung optimistis ke depan jumlah wisatawan Brunei ke Sumbar akan semakin banyak, seperti halnya wisatawan Malaysia yang selama ini mendominasi. "Informasinya sudah ada travel agen yang memesan mobil untuk perjalanan di Sumbar pada Maret 2020," ujarnya.