REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dewa 19 menyajikan lagu-lagu nostalgia untuk penonton festival musik Tamagochill di Tennis Indoor Senayan, Kamis (21/11). Band yang dibentuk di Surabaya pada 1986 itu tampil dalam format reuni bersama dua vokalis sekaligus.
Sekira pukul 22.15 WIB, Dewa 19 naik panggung bersama vokalis Ari Lasso. Formasi lain di awal pertunjukan adalah Andra (gitar), Yuke (bas), Agung (drum), dan Dul Jaelani (kibor). Mereka memulai dengan "Manusia Biasa", "Elang", dan "Restu Bumi".
"Selamat malam semua. Ini bakal jadi malam yang sangat panjang. Jarang-jarang Dewa 19 nyanyi dengan dua vokalis. Thank you Tamagochill sudah ngumpulin kita semua," kata Ari yang malam itu hadir dalam balutan jaket kasual warna merah bata.
Selama hampir dua jam, Dewa 19 membawakan lebih dari 20 lagu. Dengan suara khasnya yang penuh kekuatan, Ari melanjutkan dengan "Satu Hati", "Takkan Ada Cinta yang Lain", "Cukup Siti Nurbaya", dan "Kirana". Setelah itu, dia memanggil Once Mekel ke atas panggung.
Once segera mengambil alih lampu sorot vokalis dengan membawakan "Roman Picisan", "Sayap-Sayap Patah", dan "Dua Sejoli". "Tadi sudah Ari Lasso era 1990-an, sekarang saya dengan lagu-lagu yang kebanyakan kami rilis 2000-an," kata pria berambut gondrong itu.
Antusiasme Baladewa, sebutan untuk penggemar Dewa 19, tetap berkobar dengan kehadiran Once. Mereka ikut lantang menyanyikan "Hidup adalah Perjuangan", "Risalah Hati", "Cemburu", "Arjuna", juga "Pupus" yang disebut Once sebagai lagu kebangsaan patah hati.
Tiga lagu terakhir dibawakan dalam duet kedua vokalis, yakni "Separuh Nafas", "Kangen", dan "Kamulah Satu-Satunya". Suara Ari dan Once yang berbeda karakter terdengar unik saat bersahut-sahutan. "Terima kasih semuanya, sampai jumpa lagi," kata mereka mengakhiri penampilan.
Selain Dewa 19, band indie Fourtwnty, grup musik Barasuara, serta solois Reza Artamevia juga berbagi panggung petang itu. Tamagochill adalah festival besutan promotor One Step Forward yang menghadirkan musisi lintas generasi, termasuk musik nostalgia.