REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Band rock kenamaan Inggris, Coldplay, merilis album terbarunya yang bertajuk Everyday Life pada Jumat. Namun, band yang digawangi Chris Martin itu tidak punya rencana menggelar tur untuk mempromosikan album kedelapannya.
Martin menjelaskan bahwa bandnya punya strategi lain dalam mempromosikan karya teranyarnya. Coldplay menginginkan pertunjukan musiknya ramah lingkungan, namun tetap menguntungkan secara bisnis.
“Bagaimana itu dapat secara aktif menguntungkan," Ujar Martin kepada BBC, seperti dilansir Reuters, Jumat (22/11).
Martin mengungkapkan, dalam setiap pertunjukan ke depan, pihaknya berharap agar konser bisa terlaksana tanpa melibatkan sampah plastik sekali pakai. Selain itu, tenaga surya akan digunakan untuk memasok energi dalam pertunjukan tersebut.
Sejak didirikan di Britania pada 1996 silam, Coldplay semakin tenar dengan berbagai tembangnya, seperti "Yellow", "Paradise", hingga "Viva la Vida". Album studio ke delapannya yang bertajuk Everyday Life terdiri dari dua bagian, yakni "Sunrise" dan "Sunset" yang totalnya berdurasi 52 menit.
Meski tidak melakukan tur, Coldplay dijadwalkan akan tampil dalam satu kali pertunjukan di Museum Sejarah Alam London pada Senin untuk mempromosikan album. Dalam prosesnya, semua hasil dari pertunjukan itu akan masuk ke amal lingkungan ClientEarth.
"Ini diharapkan menjadi satu-satunya pertunjukan Coldplay di Inggris di era Everyday Life," Ujar Coldplay dalam siaran persnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
