REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat terserang flu, tak heran seseorang ingin terus berada di tempat tidur. Otot-otot menjadi lebih sakit, dan badan terasa pegal. Mengapa demikian?
Ternyata, nyeri otot saat terserang flu adalah hal yang wajar. Dalam kasus nyeri otot saat flu, peradangan ini terjadi karena virus flu yang menyerang sel-sel tubuh.
"Virus pada dasarnya adalah bom data genetik yang terbuat dari RNA dan DNA, mereka tidak dapat mereplikasi secara mandiri dan memerlukan host untuk melakukan pekerjaan itu," kata Ahli Medis, Emily Cardwell, dilansir melalui Insider, Kamis (21/11).
Cardwell menambahkan, sel yang terinfeksi virus dapat mati sebagian sehingga berdampak pada sistem imun. Tak heran bila hal ini menimbulkan peradangan, dan membuat tubuh pegal.
Namun, lanjut Cardwell, gejala-gejala ini yang disebabkan dari virus flu akan sembuh dengan sendirinya saat virus hilang dari tubuh. Pemulihan juga berbeda-beda bagi setiap orang. Sebagian orang mungkin akan sembuh dalam waktu beberapa hari, atau ada pula yang hingga satu pekan.
Meski demikian, ada cara untuk meredakan nyeri otot tersebut. Cardwell menyarankan untuk beristirahat, menghindari olahraga, dan mengikuti saran-saran lain dari dokter. Misalnya, mengomsumsi obat untuk menghilangkan rasa sakit.
Nyeri otot ringan ini pada dasarnya tak perlu dikhawatirkan. Sebab, ini hanya risiko kecil yang tidak akan berkembang lebih jauh. Namun bila mengalami nyeri, seperti pembengkakan parah memang disarankan untuk menemui dokter.
"Misalnya, terjadi kasus myositis dimana kondisi menjadi lebih serius yang mengakibatkan peradangan sel otot. Tapi kasus ini hanya terjadi sebagian kecil dari mereka yang terkena flu, khususnya anak-anak," tutup Cardwell.