REPUBLIKA.CO.ID, PHILADELPHIA -- Sejumlah penelitian terbaru di Amerika Serikat (AS) menemukan bahwa masalah jantung bisa diatasi dengan menggunakan obat-obatan untuk penyakit lain. Obat-obatan itu memberikan cara baru dalam mengatasi penyakit jantung, selain obat yang sudah biasa digunakan untuk menurunkan kolesterol dan tekanan darah.
Salah satunya hasil riset dipaparkan di American Heart Association di Philadelphia pada Senin (18/11). Studi itu menemukan bahwa orang yang selamat dari serangan jantung mendapatkan manfaat dari obat yang telah lama digunakan untuk mengatasi asam urat. Beberapa obat eksperimental juga menunjukkan kemampuannya mengganggu gen yang merusak jantung tanpa memodifikasi gen itu sendiri.
"Ada banyak kegembiraan (dari sejumlah temuan)," kata Dr Karol Watson dari University of California, Los Angeles, Amerika Serika.
Sementara itu, dr Daniel Rader dari University of Pennsylvania mengatakan, obat-obatan itu bisa menyerang akar penyebab penyakit tanpa merusak gen. Sedangkan terapi gen, yang telah dieksplorasi oleh sejumlah ilmuwan sebelumnya, meneyerang akar penyakit, tapi juga merusak gen.
Obat-obatan itu, menurut Rader, bekerja dengan memblokir pesan yang diberikan gen kepada sel untuk membuat protein yang dapat membahayakan, seperti membuat kolesterol menumpuk. Beberapa obat “gangguan RNA” sebelumnya sudah disetujui untuk mengatasi penyakit lain dan kini ditargetkan juga untuk mengatasi penyakit jantung.
Salah satu obat yang telah diuji sejauh ini dan menunjukkan hasil signifikan adalah inclisiran yang diuji pada 1.561 responden. Mereka mengidap penyakit jantung akibat adanya penyumbatan arteri oleh kolesterol jahat, meski telah mengkonsumsi obat-obatan standar.
Mereka diberi suntikan inclisiran saat pertama kali jadi subjek penelitian. Lalu tiga bulan kemudian dan selanjutnya setiap enam bulan. Hasilnya, obat itu menurunkan kolesterol jahat sebesar 56 persen tanpa efek samping yang serius.
"Lebih banyak pengujian akan menunjukkan apakah itu juga menurunkan serangan jantung dan masalah lainnya, bukan hanya kolesterol," kata Rader.
Penelitian lain menemukan manfaat baru dari obat-obatan yang sudah lama digunakan untuk penderita diabetes. Obat Farxiga dari AstraZeneca itu ternyata menurunkan risiko masalah jantung pada pasien gagal jantung yang tidak menderita diabetes.
Hal itu dibuktikan ketika melihat data 2.605 pasien masalah jantung yang dirawat selama 18 bulan. Mereka yang menggunakan Farxiga hanya mengalami gagal jantung sekitar 9 persen. Sedangkan yang tidak memakai obat itu mengalami gagal jantung sekitar 13 persen. Obat itu berhasil menekan risiko 27 persen tanpa efek samping serius.