Selasa 19 Nov 2019 05:00 WIB

Alasan Sulit Bangun Pagi dan Cara Mengatasinya

Sebagian orang merasa sangat kelelahan sehingga sulit bangun pagi.

Rep: Farah Noersativa/ Red: Nur Aini
Kebiasaan bangun tidur lebih pagi memiliki sejumlah manfaat baik bagi kesehatan.
Foto: PxHere
Kebiasaan bangun tidur lebih pagi memiliki sejumlah manfaat baik bagi kesehatan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagian orang kesulitan untuk bangun pagi meski sudah memasang alarm. Upaya bangun pagi itu selalu gagal karena mereka suka menunda alarm.

Para peneliti mencoba mencari alasan mengapa hal itu bisa terjadi. Kemungkinan, ada alasan genetik yang menyebabkan hal itu terjadi. Dilansir di laman Yahoo, penelitian baru oleh perusahaan pengujian DNA, 23andMe, telah menemukan bahwa pemrograman genetik berperan dalam waktu bangun kita.

Baca Juga

Penelitian tersebut mempelajari lebih dari 1.500 orang Inggris untuk menentukan bahwa jam 7.55 pagi adalah waktu bangun genetik rata-rata di Inggris. Hal itu berarti, rata-rata orang Inggris akan bangun secara alami sebelum jam 8.00 pagi setiap hari.

Banyak orang mengatur alarm mereka jauh lebih awal dari itu. Hal itu pun mengakibatkan, perasaan lelah dan kurangnya produktivitas. Sebab, dengan mengatur alarm jauh lebih awal, akan mengganggu ritme sirkadian tubuh, yang merupakan istilah resmi untuk jam tubuh. Hal itu pun dapat membuat kita merasa tidak nyaman di awal hari.

Jika ada orang yang tidak merasa lelah karenanya, itu tidak berarti dia kebal terhadap perasaan tersebut. Banyak orang mengalami kelesuan pada titik yang berbeda dalam sehari.

NHS telah menemukan bahwa satu dari lima peserta merasa lelah luar biasa. NHS juga telah menyarankan beberapa cara yang baik untuk membangunkan diri ketika rasa lelah mulai terjadi.

Latihan olah fisik, menjadi salah satu cara utama untuk meningkatkan cadangan energi. Selain itu, ada manfaat psikologis dari olahraga, yaitu menurunkan risiko kematian dini sebesar 30 persen.

Lalu, penting pula untuk mengurangi kafein, yang menjadi cara lain yang disarankan untuk mengatasi kelelahan. Inggris, sebagai negara peminum teh, berisiko terlalu terstimulasi oleh pengaruh kafein. Peralihan dari teh ke kopi tanpa kafein juga bisa membuat perbedaan.

NHS juga menyebut, membuat rutinitas baru seperti tidur siang juga dapat mengganggu ritme sirkadian tubuh. Jika kita pergi tidur setiap kali merasakan kelelahan, kita mungkin kesulitan untuk tidur di malam hari.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement