Senin 04 Nov 2019 08:05 WIB

Ending Joker, Nyata atau Khayalan Arthur?

Joker yang delusional bikin penonton menebak-nebak mana adegan yang khayalan semata.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Reiny Dwinanda
Film Joker
Foto: Warner Bros via AP
Film Joker

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meski sudah berpekan-pekan diputar di bioskop, Joker masih saja menjadi buah bibir penggemar film. Mereka terus mendiskusikan adegan demi adegan di film yang disutradarai oleh Todd Phillips itu untuk mencari kesimpulan, mana yang nyata dan mana yang hanyalah khayalan Arthur Fleck Si Joker.

Salah satu yang ramai diperbincangkan ialah bagian penutup cerita musuh besar Batman itu. Penonton meragukan Joker benar-benar ditangkap dan masuk rumah sakit jiwa. Mereka menerka, kemungkinan itu hanyalah bagian dari khayalan Fleck yang delusional.

Baca Juga

Penonton juga menyebut, bisa jadi Fleck tak pernah keluar dari RS Negara Arkham dan mencuri rekam medis ibunya. Phillips memang membawa cerita orisinil Joker ke bioskop, tanpa mengambil inspirasi dari peristiwa-peristiwa di komik, hingga membuka ruang interpretasi yang luas atas film arahannya itu.

Apa komentar Phillips soal perdebatan penonton tersebut? Rupanya, Phillips punya pendekatan yang cukup cerdik dalam menanggapi berbagai pertanyaan tentang ini.

"Anda bisa membacanya seperti itu. Saya memiliki pandangan tegas tentang itu juga, tapi ya Anda pasti bisa," kata Phillips diplomatis, dilansir Cinema Blend.

Meski Phillips mengatakan, sebagian adegan Joker memang ada yang nyata dan ada yang khayalan. Namun, ia belum tentu akan membaginya dengan dunia. Alhasil, penggemar film Joker akan terus berdebat hingga jawaban terkait itu diberikan.

Komentar Phillpis menggambarkan seberapa banyak diskusi yang masih dilakukan mengenai konten Joker. Meskipun ada beberapa kontroversi menjelang perilisan film itu, namun Joker telah mendapat pujian secara universal dan menghasilkan banyak uang di box office.

photo
Film Joker menghadirkan Joaquin Phoenix sebagai Arthur Fleck alias Joker.

Joker membawa penonton menyaksikan perjalanan Arthur Fleck, ketika delusi dan keterasingannya terjadi. Tak heran jika hampir setiap adegan dari film ini siap untuk diperdebatkan.

Joker dimulai dan berakhir dengan Arthur Fleck berbicara dengan terapis. Yang pertama disediakan oleh layanan sosial, dan yang kedua terjadi ketika protagonis yang bernasib buruk diikat ke sebuah meja di Arkham Asylum.

Aliran cerita Joker membantu memperkuat teori bahwa konten film tidak benar-benar terjadi. Penonton menduga, Fleck tidak memulai sebuah revolusi atau membunuh Murray Franklin di TV, namun malah menghabiskan seluruh program yang berjalan dari film di Arkham. Mana yang betul? Hanya Phillips yang tahu!

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement