Jika Anda butuh nuansa wisata berbeda, menyusuri Kampung Berwarna Cibunut merupakan opsi menarik untuk wisata edukatif di tengah permukiman padat Kota Bandung. Tak hanya mengesankan, kampung kreatif yang diresmikan pada akhir 2017 itu, menyajikan nuansa warna dan gambar yang artistik di sepanjang gang.
Kampung Berwarna Cibunut berada di Kecamatan Sumur Bandung. Dari perpotongan Jalan Sunda dan Jalan Veteran. Namanya juga kampung berwarna, begitu memasuki gapura, Anda disambut dekorasi berwarna-warni. Jalan utama masuk kampung yang relatif lebih lebar ketimbang di dalam permukiman dibuat dua jalur yakni jalan aspal dan tembok bertrap-trap sekitar 10 meter, dicat aneka warna khusus bagi pejalan kaki.
The Power of Collaboration
Hadir dengan Moto "The Power of Collaboration" warga Kampung Berwarna Cibunut mengubah kampung mereka lain dari yang lain. Sepanjang gang penuh warna dan nilai-nilai edukasi hasil kreativitas pemuda dan warga setempat yang terkenal ramah. Dipastikan, tak ada gang yang bisa masuk mobil di kampung berjarak kurang dari satu kilometer dari Alun-alun Kota Bandung ini. Hanya kendaraan semisal motor dan sepeda serta gerobak yang bisa keluar masuk gang. Itu pun tak bisa leluasa karena jalan cukup sempit.
Dengan luas wilayah 31.478 meter persegi, rumah-rumah di tiap RT diwarnai dengan cat yang sama oleh warga setempat. Satu RT satu warna, kecuali fasilitas umum seperti masjid dan sekolah.
Penanda Rumah di Setiap RT
Ada sembilan warna yang menghiasi permukiman ini. Selain penanda, rumah-rumah di tiap RT diseragamkan untuk memudahkan siapa saja yang hendak mencari alamat.
Rumah-rumah di RT 1 diberi warna hijau, RT 2 biru, RT 3 merah muda, RT 4 kuning, RT 5 merah, RT 6 hijau muda, RT 7 biru muda, RT 8 ungu, dan RT 9 jingga. Sebanyak 300 pail cat telah dihabiskan untuk mewarnai kampung ini. Rumah-rumah warga bukan sekadar diwarnai tetapi juga digambar sesuai tema.
Kawasan RT 5 di sudut pertemuan dua aliran Sungai Cibunut yang menjadi batas kampung, kerap dijadikan pelancong sebagai tempat istirahat. Di sana Anda akan melihat gambar-gambar tentang zero waste hingga pemilahan sampah. Bahkan, tersedia mural yang artistik sekaligus pojok berswafoto. Rumah merah juga banyak dihiasi gambar permainan tradisional anak-anak seperti permainan egrang, congklak, sondah, gasing hingga layang-layang.
Pojok ini memang diperuntukkan sebagai pusat informasi lingkungan Kampung Berwarna Cibunut. Kita bisa melihat bagaimana sampah dipilah di bank sampah, biodigester, komposter, dan urban farming. Semua itu dikelola oleh warga setempat secara swadaya melalui Kelompok Swadaya Masyarakat “Orang Hebat Sadar Lingkungan” (KSM Oh Darling).
Jalan-jalan di Kampung Berwarna Cibunut seakan menyusuri lorong tiada ujung seperti labirin. Setiap lorong memberi kesan berbeda oleh pesan edukasi yang dituangkan dalam gambar. Kita bisa berfoto di setiap gang yang didandani warganya.
Jika ingin menjelajah setiap sudut gangnya, siapkan waktu hingga dua jam untuk menikmati suasana kampung dengan berjalan kaki. Kedai-kedai warga yang menjajakan aneka makanan bisa jadi opsi kita saat rehat sejenak sembari ngopi-ngopi.
BACA JUGA: Cek SENI & BUDAYA, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.
Editor: Farid R Iskandar