Kamis 31 Oct 2019 00:27 WIB

Terminator: Dark Fate, Ketika Nasib Buruk Tak Terhindarkan

Bagi pecinta film aksi perang cyborg yang berusaha mengambil alih dunia manusia, pasti tidak asing lagi dengan franchise Terminator.

Rep: Thomas Rizal (cek n ricek)/ Red: Thomas Rizal (cek n ricek)
Sumber: Skydance Media
Sumber: Skydance Media

CEKNRICEK.COM -- Bagi pecinta film aksi perang cyborg yang berusaha mengambil alih dunia manusia, pasti tidak asing lagi dengan franchise Terminator. Sebentar lagi, film terbaru dari franchise yang dimulai di era 80-an, Terminator: Dark Fate (2019) bisa dinikmati di bioskop-bioskop kesayangan Anda.

Film ini sudah melakukan screening perdananya di Indonesia pada Sabtu (26/10) di jadwal midnight. Rencananya akan rilis reguler pada Rabu (30/10).

Diproduseri kembali oleh James Cameroon yang juga menyutradarai film pertama Terminator (1984) dan Terminator 2: Judgement Day (1991), film ini akan mengambil latar waktu beberapa tahun setelah kejadian di Terminator 2: Judgment Day (1991). Artinya, film ini mengesampingkan kejadian yang terjadi di film tiga seri Terminator lainnya (Terminator 3: Rise of the Machines, 2003, Terminator Salvation, 2009 dan Terminator Genisys, 2015) yang juga tidak disutradarai oleh Cameroon.

Bagi Anda yang belum menonton film pertama dan kedua, masih ada waktu beberapa hari sebelum menyaksikan Terminator: Dark Fate, agar lebih “nendang” ketika menyaksikan sekuel teranyar ini. Bila tidak pun, atau yang memang baru akan pertama kali menonton film di franchise Terminator, tidak perlu khawatir karena pasti tetap bisa mengikuti alur cerita di Terminator: Dark Fate (2019).

Sumber: Skydance Media

Dalam film teranyar ini, resep rahasia yang membuat franchise Terminator ini begitu melegenda kembali diulang. Diceritakan tiga tahun setelah kejadian di Terminator 2: Judgement Day (1991), meski Sarah Connor yang kembali diperankan oleh Linda Hamilton (Terminator 1 dan 2), berhasil menghentikan T-1000 dan mencegah kelahiran Skynet, ternyata nasib buruk memang tak bisa dihindari oleh Sarah.

Entah mengapa dan bagaimana caranya, putra kesayangannya yang juga merupakan pemimpin kaum pemberontak (Resistance) di masa depan, John Connor tetap diburu oleh Terminator T-800 (kembali diperankan Arnold Schwarzenegger). John tewas ditembak saat Sarah dan dirinya sedang berlibur di pantai.

Kisah maju ke tahun 2020, dimana Skynet akhirnya benar-benar tidak pernah lahir. Di sini resep rahasia pun kembali digunakan, meski dengan bumbu yang berbeda. Tiba-tiba, ada seorang wanita yang telah mengalami peningkatan sibernetik bernama Grace (Mackenzie Davis), datang dari masa depan dalam keadaan telanjang. Tak lama berselang, android pembunuh Rev-9 (Gabriel Luna) muncul di lokasi yang sama, yakni di Kota Meksiko.

Baca Juga: Arnold Schwarzenegger dan Linda Hamilton Kembali Dalam Terminator: Dark Fate

Grace yang merupakan utusan masa depan berusaha melindungi wanita lokal, Daniella Ramos (Natalia Reyes), sama seperti Kyle Reese yang berusaha melindungi Sarah di Terminator 1. Daniella sendiri memiliki peran penting di kelompok pemberontak masa depan, sama seperti Sarah yang melahirkan John di Terminator universe sebelumnya.

Sumber: Skydance Media

Sementara Rev-9 adalah utusan dari Legion Machine Network, sesama artificial intelligence (AI) seperti Skynet yang berusaha mengambil alih dunia manusia dan menggantinya dengan mesin. Terkesan familiar? Ya secara narasi memang tidak ada perubahan dari dua film Terminator awal itu. Hal inilah yang membuat alur cerita sedikit mudah tertebak, khususnya bagi yang telah mengikuti Terminator 1 dan 2.

Resep Sama Bumbu Beda

Meski menggunakan resep masakan yang sama, bumbu yang berbeda coba digunakan melalui wujud pergerakan emansipasi wanita dalam film ini. Berbeda dengan Terminator 1 dan 2 yang lebih menunjukkan sosok Kyle Reese dan John Connor sebagai protagonis, di Dark Fate jagoan yang ada ialah trio wanita, Sarah, Daniella dan Grace. Peran Daniella di masa depan juga lebih dari sekadar wanita yang melahirkan pemimpin seperti Sarah melahirkan John, namun sebagai komandan perang perlawanan itu sendiri.

Baca Juga: Film Terminator Kembali dengan Serial Baru "Terminator: Dark Fate"

Sosok android pembunuh Rev-9 sendiri memiliki kekuatan seperti T-1000 dan kemampuan merubah bentuk seperti T-X di Terminator 3. Bahkan kali ini Rev-9 memiliki peningkatan dalam wujud bisa membelah dirinya menjadi dua, yakni bagian kulit luar dan endoskeleton.

Dirinya bahkan memiliki sopan santun seperti manusia, termasuk menyapa selamat pagi dan meminta maaf sebelum membunuh. Sama seperti film-film Terminator lainnya, Rev-9 menjadi cyborg yang begitu amat sulit dibunuh.

Sumber: Skydance Media

Kredit khusus layak diberikan kepada Linda Hamilton. Meski sudah hampir 30 tahun tak memerankan sosok Sarah (Linda sempat mengisi suara Sarah di Terminator Salvation), dirinya tetap menjiwai karakter itu. Kita bisa melihat bagaimana sosok wanita yang awalnya sebagai perempuan yang perlu diselamatkan (damsel in distress), kini berubah menjadi pejuang tangguh dan sosok ibu yang kehilangan anaknya.

Keberhasilan Linda menjiwai sosok Sarah dapat terlihat jelas saat dirinya bertemu dengan T-800 di tahun 2020, yang kini telah mengadopsi peran ayah bernama Carl. Dirinya terlihat begitu emosional, bahkan adegan dimana dirinya harus menenangkan diri di tengah hutan terlihat begitu nyata.

Tentu saja, kita juga tidak bisa menafikan kemampuan Arnold Schwarzenegger menjiwai sosok T-800. Arnie kembali menunjukkan versi berbeda dari T-800. Jika dirinya sebagai robot pembunuh di Terminator 1 dan robot pelindung di Terminator 2, kali ini Arnie menunjukkan diri sebagai robot yang ternyata bisa memiliki hati nurani, yakni Carl.

Yang unik, jika diperhatikan selama 128 menit durasi film bergulir, kita tidak akan mendengar kembali kata-kata legendaris dari T-800, yakni, “I’ll be back!” atau saya akan kembali. Bahkan, dirinya kali ini berkata, “I won’t be back,” yang berarti dirinya tidak akan kembali. Mungkinkah ini isyarat bahwa Terminator: Dark Fate (2019) akan menjadi kali terakhir aktor berusia 72 tahun itu ikut terlibat dalam franchise Terminator?

Sumber: Skydance Media

Film Terminator: Dark Fate (2019) tidak boleh dilewatkan untuk para pencinta franchise Terminator, khususnya bagi mereka yang kecewa dengan Terminator 3, 4 dan 5. Bagi yang menyukai adegan pertarungan antara cyborg, tembak-tembakan hingga ledakan di sana sini, tentu tidak akan kecewa menyaksikan film ini.

Meski minim inovasi dan terkesan visi film ini agak ketinggalan zaman lantaran menggunakan pola yang sama di tahun 80-an dan 90-an, film ini masih berhasil mengajak para penonton untuk kembali mewaspadai bangkitnya teknologi yang perlahan tapi pasti mulai menguasai dunia.

BACA JUGA: Cek HEADLINE Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini

Editor: NadiaNabillah

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ceknricek.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ceknricek.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement