Sabtu 26 Oct 2019 00:39 WIB

Pascalawatan ke Afrika, Harry-Meghan Terlihat Tertekan

Harry dan Meghan tampak tertekan setelah menjalani tur ke Afrika belum lama ini.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Reiny Dwinanda
Meghan Markle mengenakan gaun harga terjangkau buatan Malawi dalam lawatannya ke Nyanga, Cape Town, Afrika Selatan, Senin (23/9).
Foto: AP
Meghan Markle mengenakan gaun harga terjangkau buatan Malawi dalam lawatannya ke Nyanga, Cape Town, Afrika Selatan, Senin (23/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Pangeran Harry (35 tahun) dan Meghan Markle (38) tampaknya kesulitan mengatasi tekanan dari sorotan terhadap mereka selepas di Afrika Selatan belum lama ini. Dalam film dokumenter perjalanan mereka, keduanya secara mengejutkan terekam berbicara tentang tekanan tersendiri dari kehidupan kerajaan.

"Saya pikir (Harry) merasa dan terlihat sangat sedih dan tidak bahagia," kata  wartawan khusus kerajaan Inggris, Angela Levin,  seperti dilansir Fox News, Jumat (25/10).

Baca Juga

Levin merupakan penulis biografi Harry: A Biography of a Prince. Biografi Harry merupakan hasil wawancara eksklusif wartawan senior itu sebelum sang pangeran menikah dengan mantan aktris Hollywood tersebut pada 2018.

Di mata Levin, perasaan sedih dan tak bahagia juga menyergap Meghan karena sebab yang berbeda. Ironisnya, menurut Levin, pasangan tersebut tidak dapat saling membantu dalam mengatasi keadaan tersebut.

Levin menuturkan, kesedihan Harry bersumber dari perjalanannya saat menelusuri kembali jejak ibunya, Putri Diana, di Angola. Sang ibu meninggal karena kecelakaan mobil di Paris pada 1997 silam, ketika usianya masih 36. Terlebih, semasa hidupnya, Diana selalu diburu oleh paparazi.

"Sangat disayangkan. Dia diterpa gelombang kesedihan atas Putri Diana selepas menelusuri kembali jejak langkah ibunya," kata dia.

Pasangan tersebut diketahui berpartisipasi dalam film dokumenter ITV Harry & Meghan: An African Journey yang mulai tayang pertama di Inggris pada Ahad (20/10). Dalam film dokumenter itu, Harry menuturkan bahwa Diana ada di benaknya ketika memulai tur kerajaannya di Afrika Selatan bersama istri dan putranya, Archie.

Dalam acara TV tersebut, Harry dan Meghan mengungkapkan besarnya dampak pemberitaan negatif terhadap kehidupan keluarganya. Ia mengatakan bahwa itu sangat menyakitkan, terlebih informasi yang disebarkan adalah kabar yang tidak benar.

"Tetapi, saya tidak akan terjerumus ke dalam permainan yang membunuh ibu saya," ujar Harry.

Meghan berharap kelak masyarakat dapat fokus pada hal yang positif dari keluarganya. Ketika ditanya terkait kurangnya privasi dan rumor yang beredar sebagai orang tua baru, dia menjawab bahwa ia hanya menjalani setiap hari sebagaimana mestinya.

"Aku telah menikah dengan pria luar biasa ini dan ini bagiku hanya bagian dari kisah cinta kami," katanya.

Meghan juga memaparkan bahwa dia dan sang suami telah membicarakan sorotan negatif terhadap keluarganya. Dia mengatakan kepada Harry bahwa itu bukan ujung kehidupan. Lebih dari itu, ia menyemangati Harry bahwa mereka harus berjuang melewatinya dan berbahagia agar terlepas dari tekanan tersebut.

Terkait hal tersebut, Levin juga menanggapi bahwa perjalanan Markle untuk menjadi anggota baru dari keluarga kerajaan Inggris masih jauh dari kata lancar. Menurutnya, proses adaptasi itu sangat sulit bagi Meghan yang enerjik dan terbiasa mengambil keputusan sendiri.

Lebih lanjut Levin juga menuturkan, jika mampu mengikuti nasihat yang diberikan padanya, Meghan diyakini akan mulai terbiasa dengan adat bangsawan Inggris yang lebih kaku.

Di lain sisi, Meghan tampak melakukan beberapa hal dengan sangat baik, bahkan ketika pasangan itu keluar dari wilayahnya. Meghan juga disebut pandai berbicara dengan orang.

“Saya pikir itu sangat sulit baginya. Ini adalah jalan tradisional yang sangat ketat. Butuh beberapa saat untuk terbiasa,” ungkap dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement