REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Oscar Lawalata meluncurkan kampanye 'I Am Indonesia Future: Aku dan Kain yang memamerkan 33 kain tradisional dari berbagai wilayah di Nusantara. Kampanye ini ia lakukan untuk menjaga keanekaragaman kain Indonesia.
Baru baru ini Oscar menceritakan awal mulanya jatuh cinta dengan tradisional Indonesia di dalam acara gelar wicara di Jakarta Fashion Week 2020, beberapa waktu lalu. Ia mengatakan kecintaan tersebut bermula dari ketertarikannya dengan dunia seni.
Namun, keinginannya untuk terjun di dunia seni tidak kesampaian dan akhirnya ia medalami fashion. Saat mendalami dunia fashion, ia mengetahui proses pembuatan kain dan sangat takjub pada proses pembuatannya.
"Diperlukan kemampuan khusus dalam proses pembuatan kain sehingga para penenun dan pembatik bisa dikatakan profesi," ujarnya.
Oscar akhirnya belajar fashion secara formal pada 1996 dan membuka usaha kecil - kecilan pada tahun 1998. Ia mngatakan, kala itu menjalankan bisnis fashion tidak semudah saat ini yang banyak platform - platform sebagai media berjualan.
Menurutnya, kebanyakan masyarakat Indonesia kurang mengapresiasi sejarah, sehingga membuat sejarah fashion terputus. Ini sangat berbeda dengan negara Eropa yang fashionnya sangat maju, mereka begitu apik mengabadikan sejarahnya, sehingga para desainer seperti, Christian Dior bisa mudah merekonstruksi baju - baju Eropa dulu menjadi sekarang.
Oleh karena itu, ia melakukan kampanye Aku dan Kain untuk membuat generasi muda lebih mengenal dan mencintai kain - kain Indonesia. "Apa yang bisa kita lakukan sekarang bagaimana membuat lifestyle kain Indonesia tetap keren atau bagus melalui anak muda,"ujarnya.