REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perancang busana Josephin Komara atau Obin dari Bin House melihat kain-kain Nusantara memiliki daya tarik tersendiri. Pola, warna, corak, hingga ukuran dari kain-kain tersebut dinilainya memiliki kemampuan untuk merayu seseorang hingga orang tersebut tertarik untuk mengenakannya.
"Menurut saya, kain itulah yang merayu kita, memanggil kita untuk mengenakannya," ujar Obin sebelum pagelaran busana Bin House yang bertajuk "Rayuan Kain" di Jakarta Fashion Week, Kamis.
Warna serta motif yang ada pada kain-kain Indonesia, menurut Obin, seperti memiliki jiwa yang mampu menarik perhatian seseorang. Warna adalah hal pertama yang dinilai Obin mampu menarik perhatian seseorang.
Orang yang tertarik pada warna kain itu kemudian membayangkan ada di dalam kain itu, bagaimana kain itu membalutnya. Corak atau motif yang ada pada kain kemudian dirasa ikut bergerak sesuai dengan gerak tubuh pemakainya, kembali merayu si pemakai hingga jatuh cinta kepada kain tersebut.
Obin kemudian berupaya memunculkan jiwa dari kain Indonesia yang mampu merayu itu, melalui permainan warna dan corak dalam koleksi terbarunya.
"Kami sebut "Rayuan Kain" karena kami akan bermain dengan kainnya," ujar Direktur Pemasaran Bin House Erlangga Sjah Komara.
Terdapat 48 looks dari koleksi terbaru BinHouse yang terbagi menjadi tiga segmen, yaitu pakaian siap pakai yang kasual, evening wear, dan pakaian formal. Untuk pakaian kasual, Bin House banyak bermain dengan kain yang dililit menyerupai celana jodhpur, lace vest, serta aneka kain yang dipadankan dengan sandal atau sepatu sneakers.
Pakaian tradisional seperti baju kurung dan baju bodo ditampilkan dengan lebih modern menyerupai oversized kardigan. Adapula kebaya kutu baru serta long kaftan yang tampaknya cocok dikenakan untuk perempuan berkerudung.
Bin House yang dikenal dengan kain sutera dengan motif batik serta kebaya bernuansa modern, kini juga berinovasi dengan evening wear berupa gaun longgar yang dipadu dengan kain Indonesia. Ada pula oversized outer dari bahan sutera yang dipadu dengan kamisol dan tentunya kain batik. Kebaya modern dengan potongan asimetris, serta efek dramatis berupa tambahan kain di bagian belakang kebaya, banyak ditampilkan pada koleksi kali ini.
Kerah cheongsam, serta kebaya tanpa lengan yang longgar juga banyak dipadukan dengan kain-kain Nusantara. Untuk evening wear, Bin House banyak bermain dengan corak batik buketan, atau batik dengan motif kembang.
Untuk koleksi lainnya Bin House juga banyak menggunakan motif menyerupai sarung makassar, motif batik lurik, serta motif tenun sumatra. Dalam hal ini, Obin seperti menunjukkan bahwa ada banyak corak dan motif di Nusantara yang dapat dieksplorasi menjadi pakaian kasual bahkan evening wear.
Selain bordir dan sulaman bermotif kembang, Bin House juga bermain dengan teknik menjahit seperti smock pada kain sutera, embossed motif batik, pola serut pada atasan seperti kamisol dan outer, serta renda yang mempermanis kebaya.