REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satu studi menemukan bahwa tubuh membutuhkan 72 jam istirahat, atau tiga hari diantara sesi latihan untuk pemulihan otot penuh. Sementara penelitian dari ACE Scientific Advisory Panel mengatakan bahwa, periode pemulihan bisa di mana saja dari dua hari hingga satu minggu tergantung pada jenis latihan.
Seperti dilansir dari NBCnews, Kamis (24/10), hal ini dapat membantu untuk meningkatkan semangat mental. Bahkan nyatanya upaya ini menjadi bagian penting dalam rutinitas olahraga.
Jadi, dengan mengetahui tubuh dan batasannya sendiri, akan sangat penting untuk menentukan jumlah latihan atau berolahraga dan pemilihan hari istirahat yang dibutuhkan setiap pekannya.
Cuaca dan kondisi
Gym mungkin bisa menjadi tempat terbaik untuk berolahraga. Namun, ada pengecualian jika sedang demam, upaya tersebut malah tidak akan bermanfaat karena meningkatnya dehidrasi yang akan terjadi.
Pendiri Cleveland Florida Cough Clinic, Gustavo Ferrer, MD, menyarankan jika memiliki pilek, hidung tersumbat atau sakit tenggorokan, berolahraga menjadi sangat dianjurkan.
“Anda dapat mempertimbangkan mengurangi intensitas latihan. Jika Anda berolahraga selama satu jam, potong menjadi 1/2 jam di hari tersebut, ”kata dia.
Namun demikian, dia merekomendasikan untuk menghindari gym dan berolahraga selama beberapa hari pertama, ketika infeksi virus seperti flu menyerang. Hal tersebut bukan hanya untuk kesehatan sendiri, tetapi juga pertimbangan untuk menularkannya ke orang lain.
Sakit
Tidak jarang, ketika melakukan latihan yang benar-benar intens, keesokan harinya tubuh akan merasakan sakit yang ekstrem atau kelelahan otot. Oleh sebab itu, mengambil istirahat setelahnya sangat direkomendasikan.
Direktur terapi fisik di OceanView Rehabilitation, Gregory Marcolin, menjelaskan bahwa rasa sakit yang tumpul, nyeri, atau sakit-sakitan yang dirasakan di otot-otot, terkait dengan kinerja baru atau awal kembalinya latihan rutin. Hal tersebut kerap kali disebut sebagai Delay Onset Muscle Soreness atau DOMS.
"Ini biasanya dialami pada hari pertama atau kedua setelah sesi latihan," katanya.
Meskipun dia menegaskan, penyebab pasti pada tingkat fisiologis tidak sepenuhnya dipahami. Namun demikian, dengan terus rusaknya hal tersebut karena DOM yang berlebihan dan berkepanjangan, cedera lebih lanjut seperti robek otot-otot dan serat dapat terjadi.
Setelah mengikuti kegiatan festival olahraga
Pasalnya, ketika selesai melakukan perlombaan atau aktivitas sejenis lainnya, perlu untuk mempertimbangkan pemulihan. Oleh sebab itu, libur atau cuti dari olahraga dirasa patut sebagai upaya untuk merayakannya juga.
Pemulihan aktif juga dianjurkan, karena membantu meningkatkan sirkulasi darah yang diperlukan untuk pemulihan. Berjalan, berenang, dan jogging ringan adalah kegiatan yang akan membuat darah memompa dan membantu penyembuhan otot, tanpa memberi tekanan tambahan pada tubuh.