Senin 21 Oct 2019 08:45 WIB

Tip Belanja Fashion Daring Ala Tuty Adib

Tak ingin benda fashion yang dibeli secara daring meleset dari ekspektasi?

Rep: Desy Susilawati/ Red: Reiny Dwinanda
Belanja online
Foto: Republika/Wihda Hidayat
Belanja online

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Belanja online memang menawarkan banyak kemudahan bagi pecinta fashion. Namun, di balik kepraktisannya, peminat tidak bisa melihat secara langsung dan mencobanya hingga kualitas pakaian yang dibeli terkadang meleset dari ekspektasi.

Desainer busana muslim asal Solo, Tuty Adib, mengatakan bahwa risiko berbelanja pakaian secara daring memang sangat khas. Konsumen, misalnya, sulit memastikan keaslian warna dan bahan jilbab, outer, rok, tunik, ataupun gamis yang ditawarkan pelapak dari foto semata.

Baca Juga

"Karena tidak semua kamera hasilnya sama dengan aslinya," ujarnya kepada Republika.co.id, di sela helatan Indonesia Modest Fashion Week (IMFW) 2019 di Jakarta Convention Center (ICC), Ahad (20/10).

Selain itu, Tuty memerhatikan bahwa jenis bahan yang digunakan juga kerap tak dijabarkan dengan rinci oleh pelapak. Konsumen tidak tahu bahan apa yang dipakai, kecuali bahan yang sudah umum dikenal masyarakat.

"Tapi walaupun jenis bahan yang dipakai sudah populer, kualitasnya berbeda-beda, sehingga sangat berisiko mengenai kualitas bahan," kata Tuty.

Tuty mengatakan, rata-rata baju yang ditawarkan secara online harganya tidak mahal, kecuali produk dari jenama yang sudah sangat dikenal. Ia pun mengingatkan prinsip "ada harga ada rupa".

"Bagi pelanggan, sebaiknya dipastikan brand-nya. Kalau belum yakin dengan brand jualan online sebaiknya lebih teliti lagi," ujarnya.

Agar busana yang dibeli sesuai ekspektasi, Tuty merekomendasikan agar konsumen mengukur sendiri ukuran tubuhnya. Ketahui lingkar pinggang, lingkar dada, panjang lengan, atau panjang kaki. Informasi ini diperlukan untuk menghindari ukuran atasan maupun bawahan yang kebesaran atau kekecilan.

Selain itu, coba telusuri detail produk. Cermati informasi ukuran, warna, dan juga bahan yang digunakan. Tak hanya itu, Tuty menyarankan agar konsumen melihat ulasan product dari konsumen yang pernah membeli sebelumnya.

Menurut Tuty, bila ulasan produk yang diincar mayoritas positif, tidak ada salahnya membeli. Bila sebaliknya ulasan produk tersebut ternyata negatif, lebih baik cari jenama lain. Di samping itu, ulasan dengan foto pun dapat memperlihatkan gambaran produk aslinya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement