REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Bagi penderita obesitas atau kelebihan berat badan, lemak di perut bukanlah satu-satunya yang perlu dikhawatirkan. Sebuah penelitian yang diterbitkan di European Respiratory Journal menemukan bahwa lemak juga dapat menumpuk di saluran udara paru-paru.
Studi ini sekaligus menjelaskan mengapa beberapa masalah kesehatan seperti asma seringkali menimpa mereka yang obesitas.
Para peneliti dari Australia, Selandia Baru, dan Kanada bekerjasama untuk penelitian ini. Peneliti melihat sampel jaringan paru-paru masyarakat di wilayah Alberta, Kanada yang didiagnosis asma dan telah meninggal. Hasilnya ditemukan bahwa rata-rata pasien asma dengan obesitas, memiliki jumlah lemak di paru-paru yang lebih besar daripada pasien non-obesitas.
Menurut peneliti, ketika indeks masa tubuh (BMI) meningkat maka lemak di paru-paru juga akan meningkat. Beberapa berpendapat juga menyebutkan bahwa obesitas memicu penyempitan paru-paru dan peradangan kronis yang memengaruhi keparahan asma seseorang.
"Kami telah menemukan bahwa kelebihan lemak bisa menumpuk di dinding paru-paru, di mana lemak itu akan memakan ruang dan tampaknya meningkatkan peradangan di paru-paru," kata rekan peneliti, Peter Noble seorang profesor di Universitas Australia Barat di Perth, dilansir Gizmodo, Ahad (20/10).
"Kami pikir lemak menyebabkan penebalan saluran udara yang membatasi aliran udara masuk dan keluar dari paru-paru, dan itu setidaknya menjelaskan peningkatan gejala asma,” tambah dia.
Para peneliti mengatakan studi mereka adalah studi pertama yang meneliti lemak di paru-paru. Namun peneliti mengakui masih banyak yang harus diperkuat dari studi ini. Karenanya, mereka akan melakukan studi lanjutan untuk mencari jaringan lemak di paru-paru orang yang masih hidup.
Penelitian bertujuan untuk menguji apakah penurunan berat badan dapat mengurangi tingkat keparahan atau risiko asma.