Selasa 15 Oct 2019 20:00 WIB

Cuci Tangan Bantu Cegah Penyebaran Bakteri

Cuci tangan bantu cegah penyebaran bakteri penyebab penyakit.

Ilustrasi Pola Hidup Sehat/ Cuci Tangan
Foto: MGIT4
Ilustrasi Pola Hidup Sehat/ Cuci Tangan

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Akademisi dari Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Dr dr Dwi Utami Anjarwati MKes mengatakan, cuci tangan berperan penting untuk mencegah penyebaran bakteri penyebab penyakit. Tak terkecuali bakteri yang resisten terhadap antibiotik.

"Cuci tangan merupakan salah satu tindakan untuk dekolonisasi atau mengurangi populasi bakteri patogen termasuk bakteri resisten terhadap antibiotik yang berada di tangan," kata pengajar di Departemen Mikrobiologi Kedokteran dan Prodi Ilmu Biomedis Fakultas Kedokteran Unsoed di Purwokerto, Selasa.

Dwi menjelaskan, bakteri yang resisten terhadap antibiotik ini tidak hanya ditemukan pada pasien di rumah sakit, melainkan juga dapat ditemukan pada masyarakat umum. Ia mengungkapkan, masyarakat berpotensi menjadi pembawa bakteri resisten di dalam tubuhnya tanpa ditemukan gejala penyakit yang disebut sebagai karier.

Menurut Dwi, karier berpotensi sebagai sumber penularan bakteri resisten terhadap orang lain. Alhasil, strain bakteri resisten ini dapat menyebar di tengah masyarakat.

"Oleh karena itu perlu upaya preventif untuk memotong rantai penyebaran bakteri resisten dengan tindakan sederhana yang dapat dilakukan oleh semua orang, yaitu cuci tangan," katanya.

Untuk itu, menurut Dwi, peringatan hari cuci tangan sedunia setiap tanggal 15 Oktober dapat menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang pentingnya cuci tangan dengan sabun sebagai cara yang efektif dan murah untuk mencegah berbagai penyakit.  Sementara itu, dia juga menjelaskan bahwa langkah cuci tangan yang tepat perlu dilakukan sesuai rekomendasi dari WHO.

"Pertama, ratakan sabun di kedua telapak tangan lalu gosok punggung dan sela-sela jari. Setelah itu jari-jari dari kedua tangan saling mengunci lalu gosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman tangan kanan dan lakukan sebaliknya. Yang terakhir adalah menggosok dengan memutar ujung jari-jari tangan kanan di telapak tangan kiri dan sebaliknya," katanya.

Dwi menjelaskan, untuk mengingat langkah-langkah cuci tangan tersebut ada akronim yang bisa dijadikan pedoman untuk membantu masyarakat dalam aplikasi cuci tangan sehari-hari. "Yaitu 'tepung selaci puput' atau telapak, punggung, sela-sela jari, mengunci, putar ibu jari, putar ujung jari di telapak tangan," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement