Selasa 15 Oct 2019 18:04 WIB

Busana Pengantin yang Sederhana Lebih Disukai

Garis desain tetap disesuaikan dengan jenis pesta pernikahan yang diselenggarakan.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Nora Azizah
Koleksi busana pengantin Muslimah dari Miarosa.
Foto: dok Miarosa
Koleksi busana pengantin Muslimah dari Miarosa.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada hari pernikahannya, setiap wanita ingin tampil sempurna dan cantik. Tak heran, bila mereka akan memilih gaun pernikahan yang sempurna. Namun, tren busana pernikahan untuk tahun depan masih sama dengan tahun ini, lebih kearah busana yang simpel elegan.

Hal ini diungkapkan oleh desainer busana pengantin, Misan Kopaka. "Trennya tahun ini sampai ke tahun depan masih kurang lebih sama," ujarnya kepada Republika.co.id, Selasa (15/10).

Baca Juga

Misan menjelaskan, busana pernikahan ini terbagi dua style tergantung tempat pesta. Untuk pesta out door, cenderung looknya lebih simple dengan bentuk dress nya mermaid atau A line kecil dengan variasi perubahan tertentu misalnya penambahan bolero, jubah (seperti frozen) maupun buntut. "Unsur pita dan bentukan seperti daun besar masih disukai," ungkapnya.

Sedangkan untuk pesta di ball room, ball gown masih merupakan pilihan yang di sukai. Corak flora dan geometrik masih menjadi trend yang disukai. Yang berani sexy kesan nude masih membahana dan dress berbelah tinggi.

Senada Desainer busana pernikahan, Hian Tjen mengatakan tren busana pernikahan maki simpel looknya dan didominask oleh warna putih. Walaupun begitu, tetap ada sesuatu yang ditonjolkan. "Main di draping. Baju wedding draping lebih bervolume, unik tidak eperti biasanya," ujarnya.

Namun menurutnya setiap penganin memiliki impian masing-masing. Tinggal desainer yang mewujudkan impian tersebut dengan membuat busana yang bagus di badan mereka. Bagian mana yang harus ditutupi dan bagain mana yang harus ditonjolkan.

"Kesalahan mereka mau semua digabungin jadi satu. Banyak maunya. Tapi enggak bisa. Harus pilih mau mana, bulu-bulu, kristal, lace atau apa. Kalau semua jadi satu terlalu to much," kata Misan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement