Senin 14 Oct 2019 11:15 WIB

Cara TikTok Bantu Promosi Wisata

Di Medan TikTok membantu pengembangan wisata lewat video para penggunanya.

Rep: Hartifiany Praisra/ Red: Indira Rezkisari
Aplikasi Tiktok.
Foto: ist
Aplikasi Tiktok.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- TikTok menjadi salah satu platform yang sedang tren di Indonesia. Nyatanya, TikTok kini bukan hanya sebagai aplikasi pembuat video tapi lebih dari itu.

Head of User and Content Operations TikTok Indonesia, Angga Anugrah Putra mencontohkan bagaimana TikTok membantu pariwisata Kota Medan. Dia menyebut, kerja sama dengan Dinas Pariwisata tersebut bisa membuat anak muda lebih sadar soal potensi wisata Kota Medan.

Baca Juga

"Kita kerja bersama institusi, pemerintahan dan merk. Seperti di Kota Medan kita buat hastag colorfulmedan, di mana kita ingin promo tempat wisata di Medan," kata Angga di Co & Co Working Space, Kota Bandung.

Angga menjelaskan bagaimana TikTok bekerja sama dengan kreator lokal untuk membuat video. Video tersebut memberikan pengaruh pada pengguna lain untuk membuat video yang sama.

"Kita juga mengembangkan ide kreator dengan menambahkan fasilitas lain seperti stiker dan lagu. Agar nantinya menyebar ke pengguna lain," katanya.

Hasilnya ternyata di luar dugaan. Menurutnya, kontribusi anak muda untuk mengenalkan potensi wisata pun bisa berjalan.

"Kita juga mendistribusikan video tersebut pada pengguna lain di luar negeri seperti Singapura dan Malaysia," katanya.

Selain dengan Dinas Pariwisata Kota Medan, TikTok pun bekerja sama dengan Kementerian Pemuda dan Olah Raga di hari kemerdekaan. TikTok mengeluarkan tagar expresimerdeka sejak jelang proklamasi.

"Kita ajak anak muda untuk jangan ragu mengepresikan merdeka dengan versi mereka sendiri," katanya.

Angga berharap ke depannya Bandung bisa turut bergabung dengan TikTok dalam memperkenalkan wisatanya. Apalagi Bandung dikenal sebagai kota kreatif dan memiliki potensi wisata yang banyak.

"Kerja sama dengan pemerintah itu dua arah. Inisiasi dari mereka, kita kembangkan. Akhirnya kita bisa jadi media mereka untuk  mengalahkan pengguna dengan ide pemerintah," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement