REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Saat ini Plaza Blok M adalah satu-satunya mal yang memiliki akses langsung dengan stasiun MRT. Plaza Blok M pun berbenah diri memenuhi kebutuhan pengunjung yang meningkat pascahadirnya MRT.
Plaza Blok M telah berdiri sejak tahun 1990. Pusat perbelanjaan di Jakarta Selatan ini sempat redup pada saat pembangunan MRT.
Setelah ada MRT, Plaza Blok M dikunjungi 25 ribu orang di hari kerja. Di hari libur angka pengunjungnya mencapai 40 ribu.
“Dulu kita lebih identik ke anak muda ya, kalau sekarang kita lihat itu sudah campuran banget. Misalnya di hari kerja dari pagi banyak pegawai kantoran, karena kebanyakan dari mereka juga naik ke akses MRT di lantai 1. Terus di siang hari mulai banyak anak-anak sekolah. Baru kalau weekend kebanyakan adalah keluarga,” ujar Aurora, Asistant. Promotion Manager Plaza Blok M di Jakarta Selatan (Jaksel) (10/10).
Pergeseran segmentasi tersebut memang sudah diperkirakan pihak Plaza Blok M. Manajemen pun mencoba membenahi mal dengan mengikuti kebutuhan pengunjung.
Mulai dari menghadirkan banyak tenant makanan yang menjadi favorit masyarakat kini hingga kuliner Nusantara, serta hadirnya Mushala Executive dan Nursery Room. “Karena naiknya keluarga yang berkunjung, jadi kita kuatkan dengan adanya Nursery Room,” lanjutnya.
Selain Nursery Room, Plaza Blok M juga menghadirkan Food Society sebagai pilihan kuliner. Area makan yang terletak di lantai 5 banyak mengusung makanan Nusantara. Seperti masakan padang, bakso, pecel, ayam penyet, dan lain sebagainya.
“Tenant yang dihadirkan juga unik, soalnya Nusantara-nya lebih banyak, dari nasi padang, pecel, dan sebagainya. Kita berusaha menyesuaikan lidahnya orang Indonesia,” tambahnya.
Plaza Blok M juga turut membenahi tempat parkir untuk dapat mengakomodasi peningkatan pesat tersebut. Terlebih banyak yang menjadikan Plaza Blok M sebagai tempat transit.
Plaza Blok M bisa menampung 700 mobil yang parkir. Dan 300 tempat parkir motor.