REPUBLIKA.CO.ID, MIAMI -- Rihanna mengungkap alasan dirinya menolak tampil di jeda kompetisi Super Bowl tahun lalu. Aktris dan penyanyi itu mengonfirmasi bahwa pilihannya merupakan bentuk solidaritas untuk Colin Kaepernick.
"Tentu saja. Saya tidak mungkin melakukannya. Untuk apa? Siapa yang mendapat keuntungan dari ini? Bukan kaum saya. Ada hal-hal dalam organisasi itu yang tidak saya setujui sama sekali dan saya tidak akan mendukung mereka dengan cara apapun," kata Rihanna.
Dia merujuk pada National Football League (NFL) yang tidak mengizinkan Kaepernick bermain sejak 2016. Penyebabnya, pria 31 tahun itu menunjukkan aksi protes terhadap ketidakadilan rasial dan kebrutalan polisi dengan berlutut pada saat "The Star-Spangled Banner" dinyanyikan jelang pertandingan.
Tindakan Kaepernick memicu gempuran kritik dari penggemar NFL dan bahkan mendapat reaksi dari Presiden Donald Trump. Tahun lalu, Rihanna mengunggah di Instagram ilustrasi Kaepernick berlutut selama pertandingan dengan keterangan bahwa dia tidak menontonnya.
Kaepernick berterima kasih dan mengunggah ulang postingan Rihanna yang merupakan wujud kesetiakawanan itu. "Saya sangat mengapresiasi Rihanna menyimpan ini," tulisnya di media sosial dengan tambahan emoji, seperti dikutip dari laman Fox News.
Rihanna angkat suara pada wawancara dengan majalah Vogue edisi November. Tidak seperti Rihanna, musisi lain tidak bermasalah dengan Super Bowl. Tahun lalu, musisi yang tampil adalah Maroon 5, Travis Scott, dan rapper Big Boi dari Outkast.
Komentar Rihanna terlontar dua pekan setelah NFL, Pepsi, dan Roc Nation mengumumkan Jennifer Lopez dan Shakira sebagai penampil di Super Bowl 2020. Agustus silam, musisi Jay-Z juga bermitra dengan NFL dalam program "Inspire Change Initiative".
Roc Nation, perusahaan milik Jay-Z yang menaungi Rihanna sebagai musisi, juga ikut memproduksi Super Bowl mendatang. Akan tetapi, hal itu tidak menyurutkan penyanyi perempuan pemenang sembilan penghargaan Grammy itu menyatakan pendapat.