REPUBLIKA.CO.ID, MINNEAPOLIS -- Kucing merupakan binatang yang lucu dan menggemaskan. Hewan berkaki empat ini juga merupakan binatang peliharaan favorit.
Salah satu fakta yang paling mengejutkan dalam memelihara kucing adalah menurunkan resiko serangan jantung. Ini dikemukakan oleh para peneliti di University of Minnesota’s Stroke Institute di Minneapolis, Amerika Serikat (AS).
Studi ini dipresentasikan pada konferensi American Stroke Association pada 2008. Para peneliti meneliti lebih dari 4.000 antara usia 30 dan 75 tahun selama periode 10 tahun.
Pemilik kucing menunjukkan risiko kematian akibat serangan jantung 30 persen lebih rendah. Para peneliti berharap menemukan hubungan antara kepemilikan kucing dan kesehatan jantung, tetapi mereka masih terkejut dengan luasnya temuan mereka.
Namun, penelitian jenis ini bukan yang pertama. Seorang perawat klinis di Pusat dan Sekolah Keperawatan Universitas California Los Angeles (UCLA), Kathie Cole mempresentasikan penelitain serupa yang dilakukan dengan anjing pada 2005.
Studi itu menunjukkan kontak dengan anjing membantu meningkatkan fungsi jantung dan paru-paru pada orang yang mengalami kegagalan jantung.
“Saya akan cenderung berpikir hewan apapun yang dianggap bermakna bagi seseorang secara positif akan memiliki manfaat kesehatan,” kata Cole pada US News and World Report, seperti yang dilansir dari Apartment Theraphy, Senin (7/10).
Argumen lain membiarkan kucing tidur di tempat tidur yang sama dengan pemeliharanya. Menurut PureWow? hewan peliharaan telah terbukti mengurangi kecemasan, stres, dan depresi. Menurut survei yang dilakukan di Center for Sleep Medicine, Mayo Clinic di Arizona, mereka juga memberikan rasa aman.